LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi dan Bulan Bahasa SMP Muhammadiyah 8 Godog, Laren menggelar workshop menulis berita, Kamis (28/10/2021).
Hadir sebagai pemateri adalah Alumni Pondok Pesantren Al Mizan Lamongan sekaligus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Alfain Jalauddin Ramadlan.
Alfain mengatakan “Indonesia menempati rengking ke ke 62 dari 70 Negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 Negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Hal ini berdasarkan survey yang dilakukan program fot international Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization For Economic Co-operation and Development (OECD) PADA 2019” ungkapnya.
Itu sebabnya, kata Alfain, literasi menulis perlu dikembangkan. Agar idenya bisa dibaca khalayak luas, mengisi waktu luang, mencari uang, menjadi terkenal, tulisan tersebut dapat dikenang meskipun penulisnya sudah meninggal.
Lanjut Alfain memberikan pengertian teks berita. “Teks yang isinya tentang segala hal yang terjadi di dunia ini berupa fakta, dan ditulis di media cetak, disiarkan di radio, ditayangkan di televisi, atau diunggah di situs.
“Pada dasarnya, sebuah berita harus berisi fakta. Tetapi tidak semua fakta dapat diangkat menjadi berita”, tegasnya.
Alfain memaparkan, seorang jurnalis harus mampu merebut perhatian publik. Caranya membuat judul bagus, paragraf pertama harus menarik, usahakan tulisan tidak terlalu panjang, mempercantik berita, menganalisis dan membandingkan berita.
Kemudian, Alfain juga memberikan tujuh ciri-ciri teks berita yang harus diketahui. Yaitu dapat dipercaya (faktual), diterima di masyarakat, jelas, menarik, menggunakan kalimat sederhana, . segera disampaikan dan aktual.
Kata Alfain, tak kalah pentingnya dalam membuat berita harus memperhatikan struktur tek berita.
Pertama Judul, judul adalah hal yang sangat penting di dalam teks berita, Karena mewakili keseluruhan isinya.
Kedua Teras (lead) teras adalah bagian yang tak kalah penting di dalam sebuah teks berita. Di dalam teras berita terangkum inti dan keseluruhan isi berita. Setiap lead juga mesti ditulis semenarik mungkin supaya pembaca bisa melihat lebih lanjut isi berita.
Tiga, Tubuh (body), tubuh adalah bagian dari teks berita. Tubuh berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahu secara rinci tentang keseluruhan peristiwa atau informasi yang diberitakan”, ungkapnya.
Pembina IPM SMPM 8 Godog, Nastainul Hasan, menambahkan setelah pelatihan seluruh siswa tidak hanya bisa mengkonsumsi berita tapi juga bisa membuat berita sesuai kaidah ilmu jurnalistik.
“Meningkatkan daya literasi siswa di era 4.0. Karena saat ini era literasi digital”, pungkasnya. (Fathurrahim Syuhadi)