Optimalisasi Kekaderan Santri Mu’allimin di Masa Transisi

 Optimalisasi Kekaderan Santri Mu'allimin di Masa Transisi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekolah kader pencetak Ulama, Pemimpin, dan Pendidik telah melakukan Trendsetter dengan melakukan pelatihan Darul Arqam ke-II dengan peserta seluruh kader tingkat III Madrasah Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan bertajuk kekaderan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap I dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat (21-22 Oktober 2021) dan tahap II dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat (28-29 Oktober 2021) yang dilakukan secara online dan offline atau secara blended.

Kegiatan Darul Arqam merupakan kegiatan pembentukan karakter dan penanaman ideologi dalam Muhammadiyah bagi para santri di Madrasah Muállimin. Kegiatan dengan tema “Optimalisasi Kekaderan Santri Muállimin di Masa Transisi” menjadi landasan pokok dalam pengembangan pelatihan dan kepemimpinan dalam mencetak kader yang berwawasan luas dan memiliki kebijaksanaan dalam berdakwah pada berbagai medan dakwah di masyarakat. Masa transisi merupakan kata kunci dalam pengembangan kekaderan yang proporsional dan profesional dalam menyikapi dinamika dakwah dimasa pandemi.

Pelatihan Darul Arqam dibagi ke dalam 2 sesi yang utama yang diikuti oleh seluruh kader tingkat III. Pada tahap I dilaksanakan hari Kamis-Jumat (21-22 Oktober 2021) dilaksanakan di Asrama 8 dengan peserta kader tingkat III A s/d III E dengan sistem blended (online dan offline). Selanjutnya, pada tahap II dilaksanakan hari Kamis-Jumat (28-29 Oktober 2021) di Asrama 1 dengan peserta kader tingkat III F s/d III H dengan sistem offline yang bertempat di Aula Madrasah Muállimin.

Dalam sambutanya Wakil Direktur Bidang Kesiswaan Madrasah Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta yaitu Ustadz Zulkifli, S.Pd.I.,M.Pd.I menyampaikan bahwa Kader Muallimin harus memiliki semangat juang yang tinggi (Adversity Quotient) dalam berdakwah dan memiliki inovasi serta kemampuan dalam beradaptasi di masa transisi. Kemampuan paripurna kader Muállimin menjadi kunci dalam mengemban amanah sebagai anak panah Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat madani di tingkat akar rumput.

Dari tahap I dan tahap II yang dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat telah dihadirkan pemateri yang mampu memberikan motivasi dan semangat dalam Pelatihan Darul Arqam. Pemateri yang pertama yaitu Faiz Arwi yang merupakan alumni Muállimin tahun 2019 menyampaikan materi “Kepemimpinan di dalam Angkatan” yang menekankan pentingnya kepemimpinan dan manajemen dalam berorganisasi di Madrasah Muállimin. Kepemimpinan menjadi kata kunci dalam pengembangan kepribadian secara holistik dan manajemen kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin dalam mengelola anggota agar tetap termotivasi dan penuh semangat dalam berorgansasi sesuai dengan tujuan organisasi.

Pemateri yang kedua disampaikan oleh Alfreda Fathya merupakan alumni Muállimat tahun 2017 dengan materi “Memahami Kesehatan Mental pada Remaja” yang menekankan pada pentingnya memelihara kesehatan mental remaja di masa transisi. Kesehatan mental merupakan kunci keberhasilan dalam menempuh studi dan memimpin organisasi. Apabila mental remaja sehat maka berbagai aktivitas di madrasah dapat diselesaikan dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang gemilang.

Kunci kesehatan mental menurut Alfreda adalah bersyukur pada Allah SWT, dengan pikiran dan sikap syukur maka akan mampu menjaga dan meningkatkan metabolisme tubuh. Apabila kufur maka kondisi mental remaja akan tidak baik dan dapat mengakibatkan depresi, frustasi, dan hilang rasa diri. Kesimpulanya adalah kunci kesehatan mental adalah bersyukur pada Allah SWT atas segala nikmat ynag telah diberikan dan apabila kufur maka akan menyebabkan kita akan tersungkur.

Darul Arqam ke II pada hari ke-dua ditutup oleh Ustadz Hawari Jundullah, S.Pd yang merupakan Pembina IPM Madrasah Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan semangat berfastabiqul khairat maka akan mampu menciptakan kader Ulama, Pemimpin, dan Pendidik yang berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan bangsa dan negara. (Eko Prasetiyo)

Exit mobile version