Guru Muhammadiyah Purworejo Ikuti Pelatihan Menulis

Guru Muhammadiyah Purworejo Ikuti Pelatihan Menulis

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Kelompok Kerja Guru (KKG) SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo mengadakan pelatihan menulis bagi guru-guru kelas bawah (kelas 1, 2, dan 3), Jumat (29/11) dari pukul 13.15 WIB sampai dengan 15.15 WIB. Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang yang terdiri dari MI Krendetan, SD Muhammadiyah 1 Purworejo, SD Muhammadiyah Kutoarjo, SD Muhammadiyah Bayan, SD Muhammadiyah Kemiri, SD Muhammadiyah Bruno, SD Muhammadiyah Purwodadi, dan SD KUB. Pelatihan menulis ini dilaksanakan karena untuk mengawali akan diadakannya lomba “Guru Berprestasi” pada bulan November yang bersamaan dengan Milad Muhammadiyah.

Bertempat di ruang seminar Universitas Muhammadiyah Purworejo Kampus III (Sucen), pelatihan ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Forum Kerja Kepala Sekolah (FKKS), Bp. Widi Hastomo, S. Pd. Ketua FKKS menyampaikan motivasinya kepada guru-guru bahwa seorang guru itu tetap belajar meskipun sudah mengajar. Selain itu, beliau juga menyampaikan rencana atau program yang akan dilaksanakan pada Kelompok Kerja Guru (KKG) kelas bawah ke depannya, yaitu program menulis lanjutan, program outbond bagi guru, dan program studi banding bagi semua guru SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo kelas bawah (kelas 1, 2, dan 3).

Sambutan yang kedua dari ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) kelas bawah, Ibu Diasika Anggiyani, S. Kom. “Alasan diadakannya program menulis karena ada sebuah pertanyaan saat ketua FKKS studi banding, adakah buku yang berasal dari guru-guru di Purworejo atau tulisan artikel?”, ujar ketua KKG kelas bawah tersebut. Selain itu, pelatihan menulis bagi guru-guru diharapkan bisa dilaksanakan sebanyak 4 kali tatap muka secara luring.

Pemateri dalam kegiatan pelatihan menulis ini yakni Ibu Nur Ngazizah, S. Si., M. Pd., dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dosen berprestasi ini telah membuat karya berupa tulisan yang sudah banyak terbit di Suara Muhammadiyah maupun Suara Aisyiyah. Beliau banyak menulis karena karya beliau berasal dari apa yang sudah beliau jalani atau berasal dari pengalaman putra-putranya, itulah yang menjadikan bahan untuk menulis. Beliau bersemangat memberikan motivasi kepada rekan-rekan guru agar menulis bisa dijadikan kebiasaan.

“Menulislah dari hal-hal yang sederhana, yang sudah kita alami kemarin atau hari ini”, kata yang disampaikan Ibu Nur Ngazizah, S. Si., M. Pd. Mengingat pentingnya menulis bagi semua orang khususnya bagi seorang guru, bahwa beliau menyampaikan menulis itu adalah ibadah, menulis hal yang baik dan bisa mengajak orang lain dalam kebaikan juga termasuk amal jariyah. Tak hanya itu, alasan seseorang harus menulis karena menulis adalah bekerja untuk keabadian serta menulis bisa menjawab kegelisahan, seperti orang galau yang sedang bercerita.

Pada dasarnya, menulis itu kegiatan yang sangat mudah dilakukan, namun seseorang harus mempunyai beberapa modal sebagai penulis. Modal utama adalah nekat. Seseoarang harus nekat jika ingin bisa menulis. Bebas menulis apa saja tanpa ada rasa takut salah. Menulis dari hal-hal yang mudah dan sederhana. Menulis dari apa yang sudah dialami diri sendiri maupun pangalaman orang-orang terdekat kita. Modal menulis lainnya yang harus dimiliki seseorang ialah jangan takut perfeksionis, banyak membaca buku-buku atau artikel. Semakin banyak membaca akan menambah kosa kata sehingga kita akan mudah menulis apa saja. Sering literasi dan diskusi dengan berbagai orang, hadir dalam forum penulisan karena kita akan semakin bertambah pengetahuan dari orang lain. Mengikuti issue atau masalah terkini, dan masih banyak lagi modal seseorang jika ingin bisa menulis.

Apabila seseorang sudah memiliki modal sebagai penulis, maka ada beberapa cara untuk menghindari badmood saat menulis. Menulis harus mempunyai waktu khusus, misalnya pada malam hari sebelum tidur teratur dilakukan. Kemudian saat akan menulis, mematikan media sosial karena itu akan mengganggu dan memecah konsentrasi kita saat menulis. Saat ada ide yang muncul dalam pikiran kita, segeralah untuk menulis. Itu bisa meminimalisir kemalasan kita jika ingin menulis dan dapat menambah karya tulisan kita. Memberitahu orang lain tentang komitmen menulis kita agar orang lain bisa memberikan support yang membangun dan kita bersemangat untuk menulis. Namun, ketika kita mengalami kebuntuan maka kita harus tetap menulis, jangan berhenti untuk menulis.

Itulah beberapa tips dan motivasi yang disampaikan oleh pemateri Ibu Nur Ngazizah, S. Si., M. Pd. pada Jumat (29/11) kemarin. Saat di akhir kegiatan, rekan-rekan guru kelas bawah diberikan challenge untuk kedepannya yaitu menulis berita tentang kegiatan pelatihan tersebut dan menulis setiap hari minimal 100 kata. Kegiatan pelatihan menulis ini ditutup oleh MC dengan doa kafaratul majlis dan diakhiri dengan foto bersama dan teriakan jargon. “KKG SD/MI Muhammadiyah se-Purworejo, Educate and Inspire”, jargon dari KKG SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo. (Syafarina Nadhilah)

Exit mobile version