CALIFORNIA, Suara Muhammadiyah – Rahmawati Husein, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, tanggal 28-30 Oktober 2021 lalu diundang untuk mengunjungi kantor pusat Direct Relief (DR), sebuah organisasi kemanusiaan nir laba (NGO) internasional yang bergerak di bidang kesehatan dan melayani bantuan di 100 negara di dunia.
Rahmawati yang saat itu sedang di Amerika Serikat dalam rangka mengunjungi keluarganya di Seattle terbang ke Santa Barbara, California selama dua jam untuk bertemu dengan partner yang telah bekerjasama dengan Muhammadiyah cukup lama semenjak respon bencana Tsunami Aceh tahun 2004 itu.
Rahmawati diterima langsung Bhupi Sigh yang menjadi COO (Chief Operating Officer) atau Direktur Pelaksana Program Kedaruratan Direct Relief yang pada tanggal 29 Oktober akan pensiun, sehingga kunjungan tersebut sekaligus menjadi ajang perkenalan dengan COO baru serta tim bagian kedaruratan dan kebencanan di Direct Relief.
Saat mengunjungi ke kantor Pusat, Rahmawati Husein diterima oleh Thomas Tighe, COO baru yang menggantikan Bhupi Sigh, kemudian Damon, Daniel dan Elijah. Pada pertemuan tersebut, Rahmawati mengatakan mereka senang dan mengapresiasi kerjasama yang dilakukan dengan Muhammadiyah.
“Mereka bergembira bisa membantu tanpa mengirim tim karena prinsip mereka warga lokal yang paling tahu bagaimana harus membantu saat darurat. Mereka hanya mendukung sesuai kemampuan,” kata perempuan yang akrab disapa Ama ini.
Rahmawati mengungkapkan, dirinya diajak untuk melihat kantor, bertemu para staf dan melihat gudang penyimpanan obat yang sangat luas serta sesuai standar kesehatan dan keamanan USA.
Rahmawati menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang kelanjutan kerjasama serta kemungkinan pengiriman bantuan portable freezer yang dikhususkan untuk membawa vaksin dengan suhu sangat rendah (sampai -80 C) serta berbagai bentuk Kerjasama lainnya di bidang kesehatan.
“Saat ini DR masih mensupport pendirian pembangunan RS PKU Muhammadiyah Palu dan sudah mengucurkan dana lebih dari 8 milyar. RS PKU Muhhammadiyah Palu dilengkapi dengan sistem panel tenaga surya, yang menjadi panel surya terbesar milik organisasi non pemerintah di bagian Timur Indonesia,” imbuh Rahmawati.
RS PKU Muhammadiyah Palu, menurut Rahmawati juga dilengkapi dengan pipa gas medis terpusat. “Pada awal pendirian, di Palu belum ada RS yang menggunakannya, karena sebagian besar masih menggunakan tabung,” ungkapnya.
Di samping membantu pembangunan RS PKU Muhammadiyah Palu, kata Rahmawati, DR saat ini juga mendukung upaya kampanye pencegahan penularan Covid-19 dan gerakan vaksinasi oleh Muhammadiyah.
Pertama kali DR bekerjasama dengan Muhammadiyah adalah saat tanggap darurat Tsunami Aceh 2014. “Pada saat itu DR mengirimkan obat-obatan yang dipakai oleh tim kesehatan Posko Muhammadiyah juga klinik kesehatan Muhammadiyah di Banda Aceh. Setelah itu DR membantu paska gempa Padang, menyumbang ambulance dan biaya operasional tim medis saat gempa DIY Jateng 2006, Erupsi Merapi 2010 hingga kejadian bencana di Palu dan respon Pandemi,” pungkas Rahmawati.
Direct Relief yang dulu dikenal sebagai Direct Relief International (DRI) didirikan pada tahun 1948, oleh William Zimdin, immigran dari Estonia yang berbasis di California, Amerika Serikat.
Zimdin membantu mengirim makanan dan kebutuhan dasar ke Eropa yang menjadi korban kekejaman Hitler serta hancur akibat perang Dunia ke-2. Setelah itu, kemudian DR berkembang menjadi organisasi yang membantu berbagai negara termasuk di 50 negara bagian di Amerika Serikat. (Ama/Tim Media MDMC)