KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Kulon Progo berkolaborasi dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kulon Progo menyelenggarakan Dialog Kepemudaan bertajuk “Telaah Kritis Kinerja Pemuda, Wujudkan Generasi Berdaya” diadakan pada Minggu (31/10/21) secara online melalui Zoom Meeting dan Channel Youtube PC IMM Kulonprogo.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk memperingati Sumpah Pemuda. Dengan menghadirkan narasumber Ahmad Najib Wiyadi atau biasa disapa Kang Wiyadi seorang motivator entrepreneur dan juga penulis. Selain itu Kang Wiyadi pernah berkiprah di IMM, salah satunya sebagai Ketua IMM Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY.
Berkaca dengan sejarah lahirnya ikrar Sumpah Pemuda, IMMawan Rahmad Supriyanto selaku ketua panitia pelaksana menuturkan bahwa di akhir bulan Oktober ini menjadi momentum sejarah, tonggak perjuangan bagi kita sebagai seorang pemuda.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh ketua panitia, Andrie Pratama selaku Ketua DPD KNPI Kulon Progo dalam pengantarnya di Dialog Kepemudaan bahwa anak muda harus memiliki beberapa hal yakni mengetahui potensi dalam diri, aktif mencari media untuk mengekspresikan diri, mengekspresikan diri pada media, seperti melalui organisasi, kemudian melalui sisi kemanfaatnya.
Sebagai bentuk refleksi dari hari Sumpah Pemuda Kang Wiyadi menuturkan bahwa “Mau tidak mau, dan tanpa tawar menawar lagi, bahwa anak muda yang lahir belum genap 30 tahun maka itu telah menjadi bagian beban kewajiban yang harus melakukan pengabdian,’’.
Ia menyampaikan terdapat lima syarat anak muda agar menjadi tokoh besar yakni pertama anak muda yang memiliki impian visioner, kedua memiliki darah pejuang “Anak muda adalah mereka yang memiliki nyali keberanian untuk orang yang hebat dan besar,’’.
ketiga pemuda yang memiliki kebiasaan berliterasi serta kemampuan berkomunikasi yang baik, Keempat anak muda yang menyibukan diri dengan produktif berkarya, dan kelima adalah pemuda yang memiliki kemampuan dalam hal kepemimpinan. “Orang besar bukan diukur dari jabatan dan kekayaan,melainkan orang besar adalah mereka yang mampu mengajak orang lain untuk berubah dan memberontak,”jelasnya pada Minggu, (31/10) saat menyampaikan materi. (guf)