JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kiprah Lazismu di ajang kemanusiaan terus berkibar. Tak hanya dikenal melalui berbagai program penyaluran yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, Lazismu juga menjadi wadah kepercayaan masyarakat dalam berderma. Dengan adanya budaya gotong royong masyarakat Indonesia yang begitu kental, potensi kedermawanan berperan penting dalam pertumbuhan fundraising Lazismu yang dikenal dengan semangat memberi untuk negeri.
Pada ajang Indonesia Fundraising Award (IFA) 2021 di Hotel Arosa, Jakarta, Lazismu kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan “Fundraising Kemanusiaan Terbaik”. Penghargaan itu disampaikan langsung oleh Direktur Institut Fundraising Indonesia (IFI), Arlina F. Saliman dan diterima oleh Lazismu yang diwakili oleh Direktur Fundraising Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Muktiono. Acara yang digelar pada Kamis (04/11) ini merupakan gelaran yang kedua kalinya, setelah tahun lalu sukses menggelar IFA 2020 yang pertama secara online.
Penjurian IFA 2021 dilakukan oleh Direktur Keuangan Sosial Syariah, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ahmad Juwaini, Direktur IFI Arlina F. Saliman dan Direktur Eksekutif Forum Zakat (FOZ) Agus Budiyanto. 29 kategori nominasi dianugerahkan kepada berbagai lembaga yang sudah berjibaku dalam kemanusiaan.
Direktur IFI, Arlina F. Saliman menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi IFI kepada lembaga-lembaga yang telah menggerakkan kepercayaan publik untuk terus berbagi. “Lembaga-lembaga ini sangat harus diapresiasi keberadaannya karena telah menggerakkan kepercayaan publik untuk terus berbagi terhadap sesama. IFI merasa wajib untuk memberikan penghargaan kepada lembaga sosial kemanusiaan ini,” ungkap Arlina.
Dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi lembaga sosial kemanusiaan untuk terus melakukan fundraising. “Karena tujuan fundraising sendiri adalah untuk kemandirian organisasi atau lembaga,” lanjutnya. Arlina juga berharap agar IFA 2021 dapat mendorong ketertarikan anak-anak muda untuk masuk ke dalam dunia sosial kemanusiaan. Hal ini dapat menciptakan kaderisasi sumber daya manusia.
Terakhir, Arlina berharap agar penghargaan ini mampu mendorong lembaga sosial kemanusiaan untuk mengelola lembaganya secara profesional dan transparan. “Dengan begitu, lembaga zakat dapat dipercaya publik dalam setiap program yang dikampanyekannya,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Sosial Syariah, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ahmad Juwaini menegaskan, saat ini sudah banyak lembaga fundraising yang telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. “Ini membuktikan bahwa banyak lembaga fundraising yang dipercaya masyarakat,” tegasnya.
Direktur Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Muktiono yang menerima penghargaan mengungkapkan rasa syukurnya. Menurutnya, ini adalah amanah yang harus dijaga dan menjadi motivasi bagi seluruh amil Lazismu untuk terus berkarya. “Alhamdulillah, siang ini Lazismu mendapat penghargaan dari Institute Fundraising Indonesia sebagai Fundraiser Kemanusiaan Terbaik 2021. Ini adalah amanah yang harus dijaga dan ini juga bagian dari motivasi buat kita semua Lazismu Nasional untuk terus berkarya semaksimal mungkin,” tuturnya.
Edi pun menyampaikan ucapan terima kasih, baik kepada IFI maupun kepada seluruh amil Lazismu se-Indonesia. Tak lupa pula ia mengucapkan terima kasih kepada para donatur Lazismu. “Terima kasih kepada IFI yang telah menyelenggarakan Indonesia Fundraising Award. Terima kasih kepada Amil Lazismu seluruh Indonesia atas dedikasinya, terima kasih kepada seluruh donatur Lazismu yang telah menyalurkan ziskanya kepada kami. Semoga keberkahan menyelimuti kita semua, aamiin,” ucapnya.
Kategori yang dianugerahkan dalam IFA 2021 di antaranya Fundraising Zakat Terbaik, Fundraising Kemanusiaan Terbaik, Fundraising CSR Terbaik, Fundraising Digital Terbaik dan lainnya. Berbagai lembaga seperti Dompet Dhuafa, Baznas Bazis DKI, Lazismu, BMM, YBM BRI, Gerak Bareng, Kitabisa dan lembaga-lembaga besar lainnya masuk di dalam nominasi IFA 2021 yang digelar oleh IFI ini. IFI adalah lembaga training, consulting dan publishing yang bergerak di bidang fundraising. Gagasan adanya IFI ini timbul karena keresahan terhadap minimnya kaderisasi sumber daya manusia di bidang fundraising. IFI juga lahir karena masih banyak lembaga sosial yang tidak berkembang karena tidak melakukan strategi fundraising dengan baik. (rpd)