Pembangunan SDM Sekolah Muhammadiyah yang Unggul

BOGOR, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta menggelar Rakorwil dan Workshop Kepala Sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta 2021, Rabu, 3 November 2021.

Ketua PWM DKI Jakarta M. Sun’an Miskan menyebut Rakor dan Workshop ini penting untuk menghasilkan program kerja tertulis tentang tugas Kepala Sekolah. Tugas Kepala Sekolah itu banyak namun ada satu tugas yang ingin saya sampaikan dalam kata sambutan ini, yaitu tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di sekolah agar sekolah tersebut mendapat nilai akreditasi A Plus.

Sun’an Miskan menguraikan tentang tujuan pembangunan Sumber daya Manusia (SDM) ialah:

Pertama, Mampu membangun manusia: ada guru, pegawai tata usaha, petugas kebersihan dan keamanan mampu menghadapi tantangan hidup di tengah masih maraknya wabah COVID-19 dan mampu mengikuti perubahan zaman di era industri 5.0 sebagai kelanjutan dari era industri 4.0.

Era industri 4.0 mewajibkan kita agar segala data di sekolah terutama keuangan harus berupa digital dan pandai menggunakan daring, menguasai on line berbasis internet ada WhatApp (WA), Twitter, Instagram dan pandai akses data via Google.

Adapun era industri 5.0 ialah era dimana kesejahteraan ekonomi itu bisa merata ke seluruh masyarakat, khususnya petugas sekolah. Seperti yang sudah dinikmati oleh pekerja Grab, baik Motor atau Mobil. Semula mereka berkumpul di pangkalan ojek yang susah untuk cari penumpang , sekarang setiap saat mereka dapat pesanan dari para penumpang via on line.Apakah ia masih di rumah , atau di luar rumah, atau sedang di perjalanan.

Ongkos Grab Mobil dari Sumur Batu Jakarta Pusat ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan di jln Warung Buncit Raya itu sebesar Rp.80.000 ,-.

Kalau satu hari dapat orderan 10 kali dengan jarak seperti itu.Maka 1 hari dia bekerja ia mendapatkan penghasilan sebesar : Rp.800.000 ,-.

Satu bulan dia mendapatkan 30 x Rp.800.000 ,-… = Rp.24.000.000 ,-

Biaya operasional seperempatnya ……………….= Rp. 6.000.000 ,-

Jadi pendapatan bersihnya bisa mencapai ………. = Rp. 18.000.000,-

Melebihi gaji Kepala sekolah SMA Muhammadiyah. Apalagi guru Muhammadiyah yang konon kabarnya masih ada yang mengajar untuk 1 jam pelajaran di beri honor Rp.12.000,-

Kalau 1 bulan dapat alokasi waktu mengajar 18 jam pelajaran tentu tinggal mengalikan dengan Rp.12.000,- Hasilnya kurang dari Rp.1.000.000 ,-

Jadi persoalan kedepan ialah bagaimana Kepala Sekolah yang sudah mempunyai jaringan on line dengan guru-guru, karyawan, tenaga kebersihan, tenaga keamanan, siswa, wali siswa, kantin sekolah, koperasi sekolah, donatur dan pihak pemerintah dapat meningkatkan pemasukan dana sekolah. Disusun di RABS (Rencana Anggaran Belanja Sekolah) untuk kesejahteraan Kepala Sekolah itu sendiri dan tenaga tenaga pendidikan yang dipimpinnya seperti yang disebutkan di atas.

Dan itu adalah bagian dari ajakan Al Qur’an untuk memiliki “Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghofur.”

Firman-Nya QS Saba 15 :

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ ﴿ ١٥﴾

Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.

Kedua, Membantu seluruh petugas sekolah berpikiran positif, berusaha jadi pendekar yang jenius (‘ibdaa’iy) dan berwawsan global dalam segala dimensi kehidupan.

Ketiga, Membangun seluruh petugas sekolah berahlak mulia dalam berhubungan dengan sesama petugas, murid , wali murid, petugas pemerintah dan keluarganya sendiri. Yaitu mengutamakan kepentingan yang lain dari pada kepentingan diri sendiri, sebagaimana prinsip kepemimpinan dalam Islam :

تَصَرُّفُ الرَاعِى عَلَى رَعِيَّتِهِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ

Hubungan pemimpin dan rakyatnya itu lebih mementingkan kemaslahatan rakyatnya dari pada dirinya sendiri

Keempat, Membantu seluruh petugas sekolah bekerja sesuai dengan keahliannya.

Kelima, Bisa jadi suri tauladan, sebagaimana Firman-Nya QS Al Ahzab 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا ﴿ ٢١﴾

[33:21] Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

Saya yakin Kepala Sekolah peserta Rakorwil dan workshop ini sudah melakukan hal hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan mutu SDM juga tentang penegembangan kurikulum. Untuk itu melalui forum ini pengalaman itu rumuskanlah dalam program kerja tertulis untuk dijadikan acuan bersama.

Dengan cara ini nilai akreditasi sekolah sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta akan meningkat, yang belum A jadi A dan yang sudah A jadi A plus.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta sangat mendukung kegiatan ini, apalagi ditempatkan di lokasi yang jauh dari keluarga di daerah Sirkuit Sentul Internasional-Bogor. Diharapkan kepada PWM Majelis Dikdasmen agar kegiatan semacam ini terus berlanjut.

Exit mobile version