KUNINGAN, Suara Muhammadiyah – Era digitalisasi saat ini telah menjadi kebutuhan seseorang dalam hal bertransaksi melalui Gadget. Bahkan muncul berbagai aplikasi marketplace maupun aplikasi platform Digital Multipayment.
Seperti yang dilakukan Pemuda bernama Sadam Husen (29) asal Kabupaten Kuningan ini terus mengembangkan aplikasi Digital Multipayment dengan brand nama Zpay Indonesia.
“Aplikasi Zpay Indonesia ini, Alhamdulillah sudah berjalan setahun. Meski Pandemi Covid-19, kami memanfaatkan era Digitalisasi saat ini dengan membuat aplikasi Zpay Indonesia,” ujar Sadam Husen, Kamis (4/11).
Zpay Indonesia, Sadam menerangkan, menu dalam aplikasinya itu ada pembayaran Payment Point Online Banking (PPOB), bisa untuk bayar Pajak, PDAM, Pulsa, Paket Data dan Game.
“Selain itu, kami juga sedang mengembangkan Marketplacenya. Jadi, Marketplace ini kedepannya akan digunakan untuk produk-produk lokal, baik dari Kuningan maupun luar Kuningan seperti UMKM,” terang Sadam yang menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan.
Adapun untuk penggunaan Zpay Indonesia, Sadam mengatakan sampai saat ini penggunaan Zpay sudah ada sekitar 1.300 penggunaan yang tersebar di Indonesia.
Zpay sendiri, lanjut Sadam, sudah masuk di wilayah Provinsi Sumatera, Sulawesi, Jawa Tengah, Timur, dan Barat serta juga sudah masuk di DKI Jakarta.
“Zpay Indonesia kemitraan kami sudah mencapai 1.300 yang tersebar di Indonesia, di Sumatera sudah masuk dan di Sulawesi sudah masuk, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Alhamdulillah DKI Jakarta juga sudah masuk,” ujarnya.
Meski penggunaan Zpay Indonesia masih di angkat 1.300, Sadam optimis kedepan pengguna Zpay ini bisa sampai di angka 10 ribu pengguna bahkan bisa sampai 20 ribu.
“Maka dari itu, pihaknya mengajak masyarakat Kuningan khususnya dan umumnya masyarakat seluruh Indonesia,” ujarnya.
Kedepannya, Sadam menuturkan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, dengan Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo), serta dengan Dinas Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UMKM (Diskopdagperin).
Bahkan, menurutnya akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sehingga kedepannya bisa digunakan oleh pelajar melalui OSIS.
“Kami memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak-anak muda untuk bergerak di digital Multifinance ini. Mudah-mudahan dengan adanya Zpay Indonesia dapat mengembangkan kewirausahaan dikalangan anak muda,” tuturnya.
Pihaknya mengatak, saat ini Zpay di Kuningan sudah tersebar di 32 Kecamatan. Bahkan targetnya itu sampai ke RT di desa-desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
“Kita sudah ada juga di 32 Kecamatan, mudah-mudahan bisa sampai tingkat RT dan Bumdes serta kita juga ada 11 karyawan,” pungkasnya. (Oon Mujahidin)