Mengejar Jihad dan Mencari Cinta

alif

Oleh: Drs. H.Alif Sarifudin, M. Hum.

 

Mengejar Jihad….

            Mencari Cinta ….

            Dan Mengukir doa dalam sujudmu

            Allahu Akbar kalimat lillah

            Tuk buat mereka gentar

            ……

Itulah penggalan syair nada dan dakwah Cinta dan Doa yang liriknya ditulis oleh penulis dari perenungan mendalam sebuah pencarian jati diri akan ketidakberdayaan hamba Allah dalam memperjuangkan kekuatan imannya ketika menghadapi kemungkaran. Semangat memperjuangkan jihad dalam mencari kebahagian dunia dan akhirat dituangkan dalam ukiran doa setiap sujud sebagai penghambaan hamba yang lemah. Saat lemah mohon kuatkan, saat derita mohon bahagiakan. Nada dan dakwah tersebut dapat dinikmati dalam unggahan youtube akun ust. Alif sarifudin.

Perjuangan tidak selamanya indah. Dibutuhkan sebuah pengorbanan besar dalam mewujudkan cita-citanya. Cita-cita besar tidak harus dari yang besar. Berawal dari tetesan air mata derita dan kekuatan yang menghunjam dari diri penulis muncullah semangat untuk mengubah kebiasaan selama ini yang mengungkung jiwanya. Perjuangan hidup yang harus kita perjuangkan digambarkan sebagaimana dalam ritual ibadah haji atau umrah yaitu tawaf dan sai.

Tawaf sebagai ibadah utama dalam haji dan umrah bermakna bergerak. Manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah ditekankan untuk terus bergerak bagaikan orang yang bertawaf dari Hajar Aswad ke Hajar aswad sebanyak 7 kali. Setiap putaran yang diawali dengan menyebut nama Allah yang maha besar. Bismillahi Allahu Akbar mengandung makna setiap kita melangkah berarti kita harus mampu menyandarkan kepada Allah. Akhir dari perjalanan manusia adalah harapannya meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagaimana doa antara rukun yamani dan hajar aswad yaitu Robbana Aatinaa fiddun-yaa hasanah wa fil-aakhiroti hasanah wa qinaa adzaabannaar.

Tawaf bermakna juga hanyut (aku adalah kita). Berputar bagaikan bintang-bintang yang beredar mengelilingi orbitnya. Dalam tawaf ada makna simbolik untuk berdekat-dekat dengan Allah, kita harus menghampiri manusia dulu. Ibadah tawaf adalah ibadah pertama dimuka bumi ini. Syarat untuk mendekatkan diri kepada Allah agar bisa memasuki surga. Tawaf  berarti napak tilas perjalanan nabi Adam Alaihissalam. Nabi Adam  ketika mengharap agar dikembalikan ke surga syaratnya adalah bertaqorrub dulu kepada Allah. Taqorrub itu diajarkan oleh malaikat Jibril dengan tawaf yang waktu itu kabah diwujudkan sebuah batun yang diambil dari surga. Putaran pertama sampai putaran ke tujuh dalam tawaf bermakna ruh kita naik ke langit pertama sampai ke tujuh hingga ke surga.

Perjuangan selanjutnya digambarkan dalam ritual ibadah haji atau umrah adalah sai. Sai sebagai simbol napak tilas perjuangan ibunda Hajar dengan anaknya bermakna berusaha, berjuang, dan ikhtiar. Heroisme yang dicontohkan oleh Ibunda Hajar yang telah berjuang penuh perjuangan untuk anaknya Ismail dari Safa ke Marwah dan dilalui dengan tak kenal lelah agar anaknya bahagia. Ini merupakan gambaran kesungguhan seorang ibu agar anaknya sholih perlu perjuangan yang tak kenal lelah. Hidup adalah perjuangan. Berjuang sebisa mungkin merupakan syarat kesuksesan hingga usaha untuk mendapatkan air berhasil yaitu zam-zam yang bermakna harapan masa depan. Dalam haji ada sai begitupun dalam kehidupan ini perlu ada sai atau usaha.

Ketika rasa sayang seorang hamba Allah mengisi sudut hati orang beriman maka yang ada adalah jihad, cinta, dan kedamaian. Menjauhi saling menyakiti dan menghindari berbuat dusta adalah sumber cinta. Tetes air mata yang tidak tersentuh api neraka sebagaimana yang disampaikan Rasulullah adalah tetesan air mata karena rasa Khosyah atau takut kepada Allah yang Maha Besar dan mata yang berjaga karena mengejar jihad di jalan Allah.

عينان لا تمسهما النار: عين بكت من خشية الله, وعين باتت تحرس في سبيل الله

“Dua Mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka adalah mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang sabilillah.” 

Hadis yang telah disampaikan Rasululah ﷺ ini hendaknya menjadi renungan, dan agar seorang hamba senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT. Apabila terhindar dari api neraka, maka ini merupakan kemenangan yang didapat seorang hamba.

Allah SWT berfirman,

فَمَنۡ زُحۡزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدۡخِلَ الۡجَـنَّةَ فَقَدۡ فَازَ

“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan” Alquran surat Ali-Imran ayat 185.

Untuk itu Rasulullah ﷺ telah mengarahan kepada umatnya cara agar dapat terhidar dari api neraka yaitu dengan mengaplikasikan dalam dua perjuangan untuk meraih cita-cita besar yaitu mengejar jihad (yang digambarkan mata yang berjaga di jalan Allah) dan mencari cinta (mata yang menangis karena takut kepada Allah).

Ada dua modal kebahagiaan bagi seorang hamba adalah ketika bisa menebarkan senyum dan cinta sesama orang beriman. Beruntung kita masih dilembutkan hatinya sehingga kadang ada rindu di antara kita. Mengapa para syuhada ketika wafat dan kini terus dalam keadaan tersenyum? Karena perjuangan dan pengorbanan yang membutnya bahagia.

Sentuhan mengejar jihad dan mencari cinta bagi setiap orang beriman, digerakkan seperti sentuhan cinta pelangi kepada setiap jiwa. Jadilah seperti pelangi bisa bermanfaat utk orang banyak. Pelangi adalah harapan. “Manusia terbaik adalah yang bisa memberi manfaat untuk orang lain bukan sering menyalahkan dan merasa diri paling hebat, Hiduplah menjadi bermanfaat sesuai kemampuan. In syaa Alloh kebahagiaan akan mengalir dengan deras.” Itulah gambaran pelangi yang menenangkan jiwa setiap orang.

Dalam mengejar jihad dan mencari cinta tidak selamanya indah. Ada kalanya mengalami hambatan. Hambatan adalah salah satu proses menuju keberhasilan. Nikmatilah momen ini agar kita memahami nikmatnya perjuangan, tapi janganlah larut dengan hambatan. Selagi kita masih bisa bernafas, lakukan segala hal sebaik mungkin untuk diri sendiri dan orang lain, termasuk ketika kita mencintai ses ama muslim perlu penguatan utk diri dan orang yang kau kagumi.

Hidup bukan tentang siapa yang bisa mendapatkan lebih banyak, tapi siapa yang bisa menikmatinya lebih baik, termasuk berusaha bahagia saat tidak ada yang dinikmatinya Sahabatku itulah makna syukur dan sabar. Kebahagiaan yang bisa menentukan itu diri sendiri karena bahagia ada di hati. Jangan lemah ketika memperjuangkan dalam mengejar jihad dan mencari cinta. Belajarlah untuk menikmati hidup di saat ini, berapapun nikmat yang ada, nikmatilah, jauhkan diri dari rasa khawatir akan masa depan ataupun penyesalan akan masa lalu.

Para pembaca yang budiman…Kehidupan itu sangat indah, dalam mengejar jihad dan mencari cinta diperlukan persahabatan sesama orang beriman. Bersahabat itu indah, maka bersahabatlah, tapi semua ada jalannya masing-masing, carilah jalan yang terindah bersama sahabat. Dengan selalu mensyukuri apa yang dijalani setiap hari, tanpa ada rasa penyesalan dalam bersahabat di dalam hati, itulah jalan kehidupan terindah. Tanpa adanya rasa syukur di dalam hidup kita, maka hidup akan terasa sulit dan dipenuhi dengan segala keluh kesah. Rasa syukur itu menikmati dan menggunakan dengan taat niscaya Alloh akan beri tambahan nikmat.

Rasa syukur akan menambahkan nikmat yang sedikit, dan akan melipatgandakan sesuatu yang banyak. Siapa yg syukur karena kasih sayang Alloh akan menambah dan meningkatkan kasih sayang kepada sesame. Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia. Artinya Syukur itu awal kita menuju bahagia.

Seorang ibu dengan senyumnya bisa membahagiakan dunia dan akhirat dengan segala perjuangannya. Ayah adalah simbol pekerja keras, ia selalu hadir saat dibutuhkan sementara kita sering mengeluh dan lemah, bahkan membuat ia kecewa. Ayah dan ibu adalah sumber cinta pertama sebelum mencintai pasangan kita, tetapi kita sering melupakan cinta ayah dan ibu. Ayah dan ibu hampir tak pernah mengeluh di hadapan anak-anaknya, sementara anak-anaknya mengeluh di hadapannya setiap saat. Itulah makna jihad dan cinta yang perlu kita perjuangkan saat ini.

Kekhawatiran orang tua hanya satu, ketika melihat anaknya menderita segera derita itu berakhir itulah gambaran sabar ketika menunggu penderitaan berakhir dari perjuangan panjang. Mengejar jihad dan mencari cinta dikuatkan dengan sabar. Sabar adalah perhiasan duka sementara syukur adalah perhiasan suka.

Tidak mengapa hari ini kita menangis dalam memperjuangkan hidup sebagi jalan melahirkan manisnya kehidupan generasi yang akan datang. Kelak tangisan kita  membahagiakan bersama. Itulah inti dari tulisan yang sederhana ini semoga bisa menggugah dan memberikan inspirasi dalam kita berjuang mengisi kehidupan ini. Mengejar jihad dan mencari cinta dilengkapi dengan tetesan air mata, sabar, syukur, dan perjuangan.

Demikianlah tulisan “Mengejar Jihad dan Mengejar cinta”  tentang perjuangan orang beriman  di dunia yang apabila dibangun dengan kekuatan iman akan mengantarkan kepada keberhasilan dunia dan akhirat. Pertemuan dua perjuangan antara jihad dan cinta akan dinikmati oleh generasi setelah kita. Semoga Allah memudahkan langkah kita semua. Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarieb Wabash-shiril Mu’minin.

Exit mobile version