PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Salah satu kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sedang dilaksanakan adalah pengelolaan aset Muhammadiyah antara lain mendata dan memasukkan dan mengamankan semua aset ke dalam program aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM).
Untuk memperkuat keberadaan data aset Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah melalui Majelis Wakaf Kehartabendaan menggelar pelatihan/Bimtek Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM) yang diikuti oleh seluruh PDM, PDA dan Amal Usaha Muhammadiyah.
Kegiatan dibagi dalam 2 angkatan sejak tanggal 5 – 7 November 2021, bertempat di aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
Bimtek SiMAM dihadiri oleh Ir. Safron Makmun dari Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, wakil Ketua PWM yang membidangi Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PWM Kalteng Dr. H. Abubakar HM, M. Ag, dan Tiara , instruktur Aplikasi SIMAM dari PWM DIY.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah Ahmad Syar’i, M.Pd kegiatan ini diikuti oleh 13 PDM se Kalteng, 4 PD Aisyiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah seperti SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit.
“Kami harap dengan adanya pelatihan ini PDM, PDA dan AUM dapat lebih fokus dan konsenstrasi terhadap aset persyarikatan yang terdata dan tesimpan rapi dalam aplikasi SIMAM,” katanya
Syar’i berpesan kepada seluruh Pimpinan persyarikatan dan AUM di Masing-masing Daerah untuk mendukung penyelesaian pendataan ini sebagai wujud tanggung jawab menjalankan tugas dan amanah persyarikatan.
Sementara itu dalam pembukaan H. Safron ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhammadiyah mengatakan bahwa melaksanakan kegiatan inventarisasi aset adalah amanah utama di persyarikatan, salah satunya dengan melaksanakan bimtek SIMAM di Kalimantan Tengah.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini pertama adalah menginventarisasi dsn memetakan kondisi aset aset Muhammadiyah yang ada di wilayah masing-masing, kedua untuk selanjutnya dapat disertifikasi agar legal keberadaan aset tersebut, langkah ketiga adalah pemanfaatan aset , dan produktivitas sehingga tidak ada aset yang terlantar dan pelaksanaannya dapat bersinergi dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan atau lembaga lainnya.
“Inventarisasi melalui Program SIMAM ini akan menjadi big data Asset Muhammadiyah yang berada dimanapun, dengan satu nama yaitu Persyarikatan Muhammadiyah yang berkedudukan di Yogyakarta dan Jakarta, sehingga siapapun pimpinan Muhammadiyah akan mampu mempertahankan aset yang dimiliki Muhammadiyah,” ujarnya.
Aplikasi SIMAM yang dibuat oleh PWM DIY, dengan tujuan menyelaraskan data aset persyarikatan dari tingkat pusat hingga cabang, sehingga tertib secara administrasi, dan saat ini sudah dimulai dengan program inventarisasi asset ,dengan target selesai sebelum Muktamar Muhammadiyah tahun 2022. (Bonni)