SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sempat membuka harapan dengan gol cepatnya di menit ke-2, melalui penyerangnya, Vengko Armedya, kesebelasan Hizbul Wathan Football Club (HWFC), kembali kurang beruntung, saat menjamu tamunya, PSIM Yogyakarta. Bertanding di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, tim Laskar Matahari, harus takluk 1-3.
“Kekalahan ini, akan kami evaluasi dengan mendatangkan tim khusus untuk mencari solusi agar para pemain punya fighting spirit yang tinggi,”ungkap Presiden HWFC, Suli Da’im, usai pertandingan.
Pertandingan yang digelar tanpa penonton ini, kedua tim memulai permainan dengan tempo sedang. Kedua tim, sama-sama masih berhati-hati dalam membangun serangan mereka. Namun, di awal laga, HWFC tampak lebih mengancam. Terbukti, sebuah sepak pojok yang dilakukan oleh Zulfikar Akhmad, berhasil di konversi menjadi gol oleh Vengko Armedya.
Unggul cepat, para pemain HWFC semakin percaya diri, serangan demi serangan mengalir melalui umpan pendek kombinasi umpan diagonal. Namun, keasyikan menyerang, HWFC justru kebobolan di menit ke-31, oleh Arif Satyayudha. Skor pun berubah, 1-1 yang bertahan sampai jeda pertandingan.
Memasuki babak kedua, pelatih HWFC Freddy Muli, yang memulai debutnya di Liga 2, putaran kedua ini, meminta anak asuhannya untuk mengambil inisiatif penyerangan. Sayangnya, sejumlah peluang belum mampu menjadi gol. Pada menit ke-51, pemain PSIM, M. Ilham, berhasil menjebol gawang HWFC. Skor pun berubah, 1-2. Tujuh menit berselang, gawang Laskar Matahari kembali di koyak oleh pemain PSIM, Sugeng Efendi. Skor pun berubah 1-3, untuk PSIM yang bertahan hingga peluit pertandingan di bunyikan wasit Very Permana, dari Jawa Barat.
“Kami minta maaf kepada manajemen dan HWmanis, karena masih belum mampu memberikan kemenangan. Dari pertandingan lawan PSIM ini, banyak yang perlu kita evaluasi, khususnya cara bertahan para pemain,” ucap asisten pelatih HWFC, Agam Harris Pambudi, setelah laga, dalam konferensi virtual, Senin (08/11/2021).