MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Makassar HM. Nurdin Massi berharap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mampu menguasi teknologi di era digital.
HM. Nurdin Massi menyampaikan bahwa sebagai cendekiawan Muhammadiyah yang memiliki wawasan intelektual, harus mampu menguasai ilmu pengetahuan terlebih lagi menguasai dan mendalami ilmu teknologi, apalagi di era arus digital saat ini.
“Harus mengetahui perkembangan informasi dan tidak boleh gaptek (Gagap Teknologi), harus tahu mana informasi yang benar, dan yang terpenting jangan ikut-ikut sebar berita hoax,” ungkap HM. Nurdin Massi saat memberikan amanat pada pembukaan Darul Arqam Nasional (DAMNAS) Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur di Aula Prof. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Ahad (14/11/2021).
Anggota BPH Unismuh Makassar ini menambahkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid gerakan pembaharuaan tentu senantiasa bersaing dengan dunia digital.
“Kader IMM tidak boleh ketinggalan, harus terus berinovasi dan bersaing di era digital, bisa membuat fitur/konten dakwah lewat media sosial dan lainnya,” harapnya.
Tak lupa pula, pihaknya menyampaikan bahwa sebagai kader harus senantiasa belajar Ideologi Muhammadiyah secara totalitas agar komitmen berMuhammadiyah senantiasa teguh dalam barisan persyarikatan.
“Sebagai kader Muda Muhammadiyah wajib memperdalam wawasan ideologi Muhammadiyah, membaca Kepribadiaan Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) dan persoalan ideologi Muhammadiyah lainnya,” tuturnya.
Terpisah disampaikan, Ketua PC IMM Makassar Timur Abd Rahim mengatakan bahwa tantangan kita hari ini adalah bagaimana menguasai sektor kebangsaan, politik terlebih lagi menguasai persoalan teknologi.
Kegiatan Darul Arqam Nasional (DAMNAS) Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur ini mengangkat tajuk “Membaca Peluang di Tengah Tantangan Demokrasi Digital” diikuti peserta dari beberapa provinsi mulai dari Papua, Kalimantan Selatan, Kendari dan beberapa daerah lainnya. (Ulil)