JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sudah enam bulan terakhir sejumlah siswa di Desa Aur Duri, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi, nekat bergelantungan melewati jembatan rusak saat berangkat dan pulang sekolah. Mereka terpaksa mengambil langkah yang berbahaya itu karena jarak yang ditempuh lebih dekat dibandingkan kalau melewati jembatan lain yang masih berfungsi.
Jembatan gantung di Desa Aur Duri itu diketahui telah rusak enam bulan lalu. Salah satu sling atau tali kawat penahan jembatan gantung itu putus pada Jumat (14/5). Namun permintaan dari pemerintah desa kepada Pemerintah Kabupaten Merangin belum bisa dipenuhi karena tidak ada anggaran. Pemerintah Kabupaten Merangin baru bisa memperbaiki jembatan tersebut setelah APBD tahun 2022 bisa dicairkan.
Merespon persoalan tersebut, Mahli Zainuddin Tago selaku Ketua Lazismu Pusat menyampaikan bahwa Lazismu berinisiatif membantu masyarakat Desa Aur Duri, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin dengan membangun kembali jembatan yang rusak tersebut. Sebagai langkah awal, Lazismu segera mengirimkan tim survei teknis pada hari ini (14/11). Tim survei ini berasal dari pengurus Lazismu Kabupaten Merangin Jambi.
‘’Kami dari Lazismu merasa terenyuh melihat foto anak-anak sekolah yang bergelantungan di jembatan rusak itu ketika berangkat dan pulang sekolah. Karena itu, Lazismu berinisiatif membangun kembali jembatan itu sesegera mungkin,’’ kata Mahli.
Membangun kembali jembatan yang rusak itu, lanjut Mahli, sesuai dengan visi dan misi Lazismu serta Muhammadiyah untuk senantiasa hadir membantu kesulitan masyarakat. Apalagi jembatan itu sangat diperlukan anak-anak sekolah dan menunjang aktivitas perekonomian warga.
Bagaimana rupa jembatan baru itu, Mahli belum bisa mengungkapkan. ‘’Kami menunggu hasil survei tim Lazismu Merangin dan menampung dulu aspirasi masyarakat. Yang jelas kami berinisiatif membangun kembali jembatan tersebut selekasnya,’’ ujar Mahli.
Mengenai sumber dana pembangunan jembatan, Mahli memastikan bahwa dana tersebut berasal dari donasi para muzakki Lazismu. Penyaluran donasi dalam bentuk program pembangunan jembatan tersebut sudah sesuai dengan prioritas program Lazismu dan amanat PP Muhammadiyah dalam Pilar Pendidikan dan Pilar Ekonomi Lazismu sebagai strategi dakwah. (Adi/Riz)