MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar melalui bidang IMMawati sukses melaksanakan Pendidikan Khusus IMMawati (Diskuswati I).
Kegiatan dengan tajuk “Revitalisasi Gerakan, IMMawati Berkemajuan” ini dilaksanakan di Pusdiklat Unismuh Makassar, Gowa. Kamis- Ahad, 11 – 14 November 2021.
Ketua Panitia Diskuswati Pikom IMM FAI Unismuh Makassar, Nurul Asyifah mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai PIKOM Se-Kota Makassar.
“Kegiatan ini dalam rangka silaturahim bersama IMMawati. juga sebagai upaya mengembalikan identitas kader khususnya IMMawati, agar mereka dapat menentukan langkah pergerakan menuju IMMawati yang berkemajuan, sesuai dengan tema yang diusung,” kata Nurul Asyifah.
Terpisah disampaikan, Ketua Pikom IMM FAI Unismuh Makassar Hamdan Hamidin berharap bahwa kegiatan ini bukan seremonial atau mengugurkan program kerja belaka, namun melainkan menghasilkan output yang dapat melakukan gebrakan perubahan.
“Mampu menjadi pelopor, pembaharu dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan kondisi zaman. Serta menjadi IMMawati yang solutif dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada,” tutur Hamdan Hamidin.
Lanjut, Hamdan Hamidin yang juga Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Unismuh Makassar semester VII ini menambahkan bahwa IMMawati harus senantiasa menjauh dari sikap pragmatis, hedonis, dan kapitalis, pihaknya meminta IMMawati terus bergerak dan mengembangkan potensinya.
“Membangun sikap saling menopang dan saling support secara kolektif dan bijak,” harapnya.
Ia juga menyampaikan selepas menjadi pengurus IMM ada banyak ortom di Muhammadiyah tempat terus berkiprah.
“Para IMMawati dapat menjadi penerus estafet Nasyiatul ‘Aisyiyah bahkan ‘Aisyiyah dan tentunya dapat melahirkan generasi penerus bangsa, ummat, dan persyarikatan,” tuturnya.
Ada beberapa materi disajikan dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai dari Kepempinanan dalam Islam, Adabul mar’ah, ke-IMMawatian, Tauhid, Psikogi Perempuan, Gender, Pendidikan Seks, Fiqih Wanita dan dilaksanakan pula Dialog Ortom ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah. (Ulil)