YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Berbagai kegiatan terus dilakukan Panti Asuhan Baitul Qowwam, baik secara internal maupun bekerjasama dengan pihak eksternal. Di tengah kesibukan membangun komplek panti yang cukup menguras baik perhatian maupun financial, namun kegiatan lainpun tetap berjalan.
Kali ini bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat bersama Korps Penyuluh Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan yaitu berupa kegiatan Wisata Sosial Mandiri dengan Tema “Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dalam Mencegah Penyimpangan Seksual Pada Remaja” yang dilaksanakan pada Ahad, 14 November 2021 bertempat Panti Asuhan Baitul Qowwam untuk santri putri.
Kegiatan ini juga merupakan integrasi nilai-nilai keislaman dalam bidang kesehatan masyarakat.
Ketua Panitia acara Fibri Rizki Wulandari menandaskan bahwa “Masa remaja terjadi di mana pertumbuhan dan perkembangan cukup pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar sehingga setiap perbuatan cenderung berani menanggung risiko tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila setiap keputusan yang diambil tidak tepat, maka akan jatuh ke dalam perilaku berisiko, baik itu mengakibatkan dampak jangka pendek ataupun jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik dan psikologis”.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 – 18 tahun.
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan. remaja membutuhkan bimbingan, pengawasan maupun perencanaan terkait dengan permasalahan kesehatan reproduksi. Dewasa ini, masalah terkait kesehatan reproduksi meningkat seiring semakin tidak terkendalinya interaksi sosial dan inisiasi dini remaja dalam perilaku seksual pranikah.
Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan seks sebagai upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi mengenai masalah seksual. Informasi yang diberikan diantaranya adalah pengetahuan mengenai fungsi organ reproduksi dengan penanaman moral, etika, komitmen, serta agama agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi (Ratnasari & Alias, 2016).
Narasumber kali ini adalah Dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyaraat FKM UAD yang dalam kegiatan ini memaparkan beberapa pokok bahasan yaitu mengenai perubahan yang terjadi pada usia remaja dan tips menjaga kesehatan reproduksi meliputi materi . Penjelasan mengenai perubahan fisik ketika memasuki usia remaja dan cara menyikapi perubahan tersebut, penjelasan mengenai permasalahan pada organ reproduksi dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi, penjelasan mengenai perubahan interaksi sosial pada usia remaja dan etika yang baik terutama pada lawan jenis dan penjelasan mengenai perilaku seks menyimpang, dampak yang akan ditimbulkan akibat perilaku tersebut, cara mencegah perilaku menyimpang.
Peserta kegiatan ini adalah 30 peserta santri putri Panti Baitul Qowwam yang terdiri atas remaja putri usia 11 – 15 tahun (kelas 5 SD – 3 SMP) yang mengikuti acara dengan penuh perhatian dan tentunya dengan menerapkan protocol kesehatan.
Hadir juga dari pengurus panti yaitu Watik Wahono dan Nurjanah selaku pengasuhan putri dan juga rombongan panitia dari FKM UAD Yogyakarta.