UMBandung Loloskan 9 Mahasiswa ke Program Talenta Inovasi 

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sebanyak sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) berhasil mendapat pendanaan program Talenta Inovasi Indonesia 2021 gelombang pertama pada 05 November 2021.

Program yang diluncurkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) melalui Direktorat Sumber Daya tersebut ditujukan untuk membantu pembiayaan dalam mewujudkan inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa, pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Galendo

Salah satu penerima pendanaan program ini, Sofiati Aulia Fatonah, mengatakan bahwa adanya pendanaan tersebut dapat membantu dirinya untuk memenuhi biaya penelitian skripsi yang sedang ia jalani.

”Dosen wali saya menyarankan untuk coba ikut program itu, ya semoga lolos dan uangnya bisa dipergunakan sebagian untuk penelitian skripsi saya. Saya coba tuh ikut lomba itu, alhamdulillah lolos juga ternyata,” ucap Sofi, di kampus UMBandung, Senin (15/11/2021).

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan ini melakukan penelitian mengenai makanan tradisional khas Ciamis yaitu galendo yang sudah banyak dilupakan terutama oleh generasi muda saat ini.

”Nah kalau makanan khas tersebut diolah dengan kekinian, saya rasa bisa meningkatkan citra galendo terutama di mata generasi muda. Selain itu, saya yakin dengan galendo sudah diolah, akan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain di tingkat nasional,” lanjutnya.

Terkait keberhasilan dirinya meraih pendanaan, Sofi berpesan kepada teman-teman yang lain agar jangan berputus asa, meskipun banyak kendala saat meraih tujuan yang diinginkan.

”Jangan putus asa, tetap semangat apa pun rintangan yang sedang ada di depan mata. Kuncinya yakin sama Allah dan dekatlah dengan Allah, maka insyaallah Allah akan memberikan jalan terbaik untuk kita dan tujuan kita dimudahkan-Nya,” jelas Sofi.

Bisa dikembalikan

Selain Sofi, mahasiswa UMBandung lain yang mendapat pendanaan dari pemerintah tersebut yaitu Sarah Zulfa Saila.

Sarah mengungkapkan bahwa program tersebut ditujukan kepada para mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir. Selain itu, ditujukan juga kepada para mahasiswa yang melakukan penelitian untuk menghadirkan solusi atas permasalahan di masyarakat.

”Jadi, proposal yang kita ajukan itu tentu menjadi salah satu penilaian penting para panitia apakah peneliti berhak mendapat insentif dana tersebut atau tidak,” ujar Sarah.

Ditegaskan Sarah, setelah mendapat pendanaan, para mahasiswa harus melampirkan luaran penelitian yang sebelumnya sudah disepakati.

”Apabila tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dana yang diberikan kepada para peserta perlu dikembalikan lagi,” katanya.

Perempuan yang melakukan penelitian mengenai granul effervescent ini juga akan memanfaatkan pendanaan tersebut untuk menerbitkan hasil skripsinya dalam bentuk jurnal.

”Rencana ke depannya, insyaallah skripsi akan dibuat jurnal dan di-publish di jurnal nasional, mudah-mudahan penelitian yang telah saya lakukan dapat menjadi acuan bagi teman-teman yang ingin mengembangkan penelitian ini,” tandas Sarah.

Usaha tak khianati hasil

Penerima pendanaan yang lain, Ajeng Wulandari, menambahkan bahwa ketika mendapat pendanaan, para peserta perlu mengadakan luaran yang diberikan ke lembaga penyelenggara.

Misalnya seperti penerbitan jurnal ataupun penulisan ucapan terima kasih dalam skripsi kepada Kemendikbudristek.

”Saya bersama teman-teman yang lain memilih luaran yang kedua ini berupa ucapan terima kasih di kata pengantar tugas akhir atau skripsi,” ucap Ajeng.

Terakhir, Ajeng berpesan dan mengajak kepada teman-teman mahasiswa yang lain untuk berani mencoba mengikuti program Talenta Inovasi Indonesia 2021 seperti dirinya.

”Rezeki itu Allah yang mengatur, kita hanya bisa ikhtiar lahir dan batin. Harus yakin dan bismillah saja. Memang sih mengurus beasiswa ini ribet, tetapi itu anggap saja itung-itung pengalaman buat kita. Usaha tidak akan mengkhianati hasil,” tutup Ajeng.(Firman Katon)

Exit mobile version