Memperkuat Keunggulan Sekolah, Selamat Ulang Tahun Muhammadiyah ke-109

Memperkuat Keunggulan Sekolah, Selamat Ulang Tahun Muhammadiyah ke109

Dr.Ir.Armen Mara, M.Si

Selamat Ulang Tahun ke Seratus Sembilan untuk Muhammadiyah yang lahir pada Tanggal 18 November 1912. Alhamdulliah,  kehadirannnya sebagai Organisasi Islam terbesar yang bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah sudah semakin kokoh.  Saat ini Sekolah Muhammadiyah ada di seluruh Provinsi, dari Aceh sampai dengan Papua bahkan di luar negeri pun ada.

Sejak kelahirannya, Muhammadiyah menghadapi dua pemikiran, yaitu pemikiran keduaniaan (sekuler) yang berkembang di sekolah-sekolah Belanda dan pemikiran Islam konservatif dan orthodok yang terkurung dalam kelompok-kelompok islam itu sendiri. Muhammadiyah konsisten  dengan mengambil posisi sebagai gerakan Islam pembaharuan (tajdid) dan bersifat tengahan  (wasithiyah) (Haedar Nashir, 2020 dalam buku  Kuliah Kemuhammadiyahan 1). Saat ini, Pendidikan formal Muhammadiyah semakin mendapat tempat di hati masyarakat terutama tentang  Islam Berkemajuannya.

Matan keislaman dalam kurikulum sekolah-sekolah Muhammadiyah bukan sekedar pelengkap dari mata pelajaran umum melainkan sebagai dasar atau basis bagi semua mata pelajaran. Sebagaimana juga Sila Pertama dari Pancasila, yaitu  Ketuhanan Yang Maha Esa.     Dengan menjadikan Islam sebagai dasar ajaran bukan berarti mengabaikan mata pelajaran umum yang bersifat keduniaan. Justru Muhammmadiyah mengedepankan mata pelajaran keduniaan tersebut.

Untuk mengembangkan sekolah-sekolah Muhammadiyah ke depan maka factor “Islam dan Muhammadiyah berkemajuan” ini, agaknya perlu dipahami sebagai keunggulan sekolah-sekolah Muhammadiyah.  Keunggulan tersebut dapat kita rujut dari Pedoman yang diberikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.  Hal ini lah yang akan kita bahas dalam tulisan singkat ini.

Dasar Keunggulan Sekolah Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan Pedoman Nomor 01/PED/I.0/B/2018 tentang Pendidikan Dasar dan Menengah  yang menjelaskan bahwa Pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah adalah amal usaha pendidikan pada jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berbentuk Sekolah, Madrasah, dan Pesantren yang diselenggarakan secara integral.

Mengingat perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah sejak berdirinya tahun 1912 yaitu ketika dalam kondisi terjajah oleh Belanda sampai zaman kemerdekaan yang modern dan zaman pos modern sekarang ini, Muhamadiyah masih berhadapan dengan hal yang sama, yaitu pemikiran keduniaan (sekuler) dan pemikiran Islam konservatif atau orthodox. Namun, system Pendidikan yang dikembangkan Muhammadiyah ini semakin menampakan keunggulannya, dimana sekolah-sekolah Muhammadiyah  bisa berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah lain termasuk sekolah-sekolah negeri. Untuk itu, tidak ada keraguan untuk menjadikan Islam dan Muhammadiyah berkemajuan tersebut sebagai “Keunggulan Setiap Sekolah” baik tingkat SD/MI, SMP/M.Ts, maupun SMA/MA.

Selanjutnya, dalam Pedoman PP tersebut juga dijelaskan kekhasan masing-masing jenis sekolah tersebut.  Bahwa  Sekolah Muhammadiyah adalah satuan pendidikan formal ditingkat dasar dan menengah yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam berkemajuan. Dari sudut ini, dapat dipahami bahwa sekolah-sekolah Muhammdiyah memiliki keunggulan di bidang Islam berkemajuan dan kemuhammadiyahan. Aspek inilah yang membedakan nya dengan sekolah-sekolah lain baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Dengan demikian, harapan orang tua yang memasukan anaknya ke SD, SMP, atau SMA/SMK  tidak hanya memiliki pemahaman yang kuat dalam ilmu-ilmu umum keduniaan melainkan anak-anak juga memiliki dasar yang kuat dalam keagamaan.

Sedangkan  Madrasah Muhammadiyah adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan yang berbasis agama Islam berkemajuan. Secara harafiah,  jelas lah bahwa aspek keilmuan dalam Madrasah adalah keislaman  itu sendiri. Namun, Madrasah, baik tingkat MI, M.Ts, maupun tingkat MA tidak mengabaikan ilmu-ilmu umum yang bersifat keduniaan.  Justru ilmu-ilmu umum tersebut harus seimbang dengan ilmu sekolah (SD, SMP, SMA/SMK). Tentu saja Madrasah harus berpijak pada filosophi  bahwa  matan ilmu-ilmu keislaman yang diimplementasi dalam  bentuk ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari tidak akan mengganggu  waktu belajar untuk ilmu-ilmu umum bahkan  sesuai keimanan  ketaqwaan akan memberi jalan yang lebih baik untuk pemahaman ilmu-ilmu umum.

Selanjutnya, Pesantren Muhammadiyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam sebagai satuan pendidikan yang secara integral menyelenggarakan pendidikan umum dan/atau kejuruan. Secara harafiah dapat dipahami bahwa  matan keislaman dalam pesantren lebih kental dari sekolah maupun madrasah yang dijelaskan sebelumnya. Namun, sama dengan madrasah bahwa muatan ilmu-ilmu umum tetap menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan Pendidikan. Bahwa jalan menuju pemahaman ilmu-ilmu umum akan diterangi oleh ketaqwaan siswa terhadap Allah swt.

Memperkuat Keunggulan Sekolah

Keunggulan sekolah Muhammadiyah yaitu “Islam dan Muhammadiyah Berkemajuan” untuk masing-masing jenis sekolah baik sekolah, madrasah,  maupun pesantren tidak hanya tercantum secara kuantitas pada kurikulum melainkan juga terujut dalam kehidupan sehari-hari masing-masing siswa. Oleh karena itu, disamping kurikulum yang kompeten,  suasana akademik (academic atmosphere) dan suasana keagamaan (religious atmosphere) dalam kehidupan sehari-hari di sekolah-sekolah Muhammadiyah (sekolah,  madrasah, dan pesantren)  harus lah terlihat berbeda dengan sekolah-sekolah non Muhamadiyah.

Penampilan sehari-hari dari semua siswa, guru, dan karyawan Muhammadiyah   dalam hal ketaqwaan kepada Allah swt dan kemampuan berpikir dari siswa-siswa Muhammadiyah harus lah terlihat nyata. Ketaatan dalam melaksanakan sholat 5 waktu berjamaah, kemampuan membaca Alquran, hafits, terjemahan dan tafsir, kemampuan kepemimpinan di masjid (imam, azan, qamat), dan bahkan kemampuan dalam berbahasa Arab dan Bahasa Inggris (Ismubaris), kemampuan berdakwah dan menjadi khotib sholat,  jum’at haruslah lebih baik dari siswa-siswa sekolah lain yang non Muhammadiyah.

Untuk memperkuat keunggulan dalam Islam dan Muhammadiyah Berkemajuan  bagi sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah perlu dikembangkan suasana keagamaan dan suasana akademik yang lebih baik. Dorongan kepada siswa untuk melakukan belajar Bersama, diskusi, ruang wajib berbahasa Arab, ruang wajib berbahasa Inggris, muhadhoroh,  tausiah subuh, dan kegiatan lain-lainnya perlu dikembangkan oleh masing-masing sekolah dan madrasah. Akhirnya masing-masing sekolah, madrasah, dan pesantren pun diharapkan memiliki keunggulan yang lebih spesifik, tentu tidak keluar dari spesifikasi umum Muhammadiyah yang telah digariskan.

Demikian sembangan  pemikiran untuk pengembangan sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah di masa mendatang. Selamat Untuk Muhammdiayah Yang Telah Berusia 109 Tahun. Semoga Semakin Berkemajuan, Khususnya dalam Bidang Pendidikan. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Dr.Ir.Armen Mara, M.Si, Ketua Bidang Litbang Majelis Dikdasmen PWM Jambi

Exit mobile version