Ilmu Keolahragaan UMGO Gelar Kajian Ilmiah

Ilmu Keolahragaan UMGO Gelar Kajian Ilmiah

GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Ilmu Keolahragaan (Ikor) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gorontalo melaksanakan kegiatan Kajian Ilmiah dengan Tema Olahraga dan Kesehatan yang berlansung di Gedung LPPM, jumat ( 19/11/2021).

Kaprodi Ilmu Keolahragaan Gilang Ramadan, M.Pd dalam pengantarnya menyampaikan tujuan dari kajian ilmiah ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan terutama Mahasiswa Ikor yang baru dua angkatan,” ucapnya.

Lanjut Gilang, ” Alhamdulillah 6 dosen IKOR sudah ikut pelatihan AA dan Pekerti, kami juga sudah membuat 6 bahan buku ajar yang ber ISBN, menerbitkan 6 artikel di Jurnal teragreditasi sehingga bisa meningkatkan akreditasi Prodi dan Institusi untuk kemajuan prodi, kami serius membangun agar Ikor hebat dan maju,” tegasnya.

Wakil Rektor 3 Dr. Apris ara Tilome dalam sambutannya menyampaikan,” Ini yang kedua kalinya menghadiri kajian ilmiah yang dilaksanakan prodi Ikor dengan tema Olahraga dan kesehatan,” ucapnya.

Lanjut Apris ara Tilome menyampaikan semoga hasil kajian ini jangan hanya pemenuhan pengetahuan dan akreditasi saja, tapi harus bermanfaat untuk masyarakat dan bisa dilaksanakan sehari- hari. Hasil penelitian dan kajian harus bisa dipromosikan, dan bermitra dengan prodi lain, contohnya dengan Prodi kesehatan, sejauh mana efektif olahraga dalam perbaikan tulang,” tutupnya.

Hadir sebagai narasumber Sulasikin Sahdi Kadir, M.Pd menyampaikan materinya, ” anak usia dini harus bahagia, sehingga dalam pembinaan olahraga tidak disarankan untuk memberikan spesialisasi cabang olahraga. Untuk usia dini lebih menekankan ke multilateral, artinya mengenalkan berbagai macam olahraga dengan sentuhan permainan. Nanti 12 sampai 18 tahun baru ada spesialisasi sehingga prestasi meningkat setelah usia 18 tahun. Jika dibalik, spesialisasi dilakukan diawal memang prestasi cepat, namun memiliki dampak negatif lebih banyak diantaranya, cepat bosan, rentang cedera, secara anatomi fisiologi maupun psikologi belum siap. Intinya olahraga sesuai dengan usianya ,” tutupnya.

Exit mobile version