Kolaborasi UMP Menjadi Pelopor Masyarakat Digital

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Rangkaian webinar Literasi Digital di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kembali bergulir. Pada Kamis, 25 November 2021 pukul 09.00 WIB, telah dilangsungkan webinar bertajuk “Menjadi Pelopor Masyarakat Digital”.

Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini menghadirkan secara virtual Gubernur Provinsi Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Jebul Suroso.

Hadir narasumber lain yakni, Jota Eko Hapsoro Faunder dan CEO Jogjania.com, Ricko Luis Antonio sebagai SEO Specialist dan Content Writer, Ahmad Khoirul Anwar SSn MSn Dosen DKV Universitas Aahid Surakarta dan Owner Roycool Studio, dengan dimoderatori oleh Rara Tanjung dan Keyopinion Leader oleh Vanessa Axelia.

Rektor UMP Dr Jebul Suroso dalam pemaparannya yang berjudul Pancasila Sebagai Way Of Life Dalam Budaya Digital mengatakan, Indonesia diawal tahun 2021 mengalami kenaikan pengguna internet mencapai 202,6 juta jiwa dari jumlah total penduduk Indonesia 274,9 juta jiwa.

“Artinya penetrasi internet 73 %. Media yang digunakan 95,4 % smartphone. Rata-rata waktu yang digunakan dalam berinternet kebanyakan orang yaitu 8 jam ke atas/ hari,” jelasnya.

Menurut Rektor, problem budaya digital saat ini yaitu selain penggunaan internet dan media digital yang tak hanya memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga membuka peluang terhadap berbagai persoalan.

“Kurangnya kecakapan digital dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak menimbulkan penggunaan media digital yang tidak optimal dan kebocoran data pribadi maupun penipuan digital,” katanya.

Lebih lanjut Dr Jebul menambahkan, manusia pancasila di era digital harus Berpikir Kritis. Artinya konten yang akan kita produksi dan distribusikan selaras dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Dasar utamanya adalah pertanyaan apakah konten kita benar objektif sesuai fakta, penting atau dibutuhkan inspiratif dan memiliki niatan baik untuk orang lain artinya tidak memihak, tidak merugikan,” jelasnya.

Menurutnya, menjadi warga digital yang Pancasilais berarti siap untuk berhadapan dengan pengguna internet dengan latar belakang yang beragam. Kolaborasi Kampanye Literasi Digital dengan memiliki inisiatif untuk berpartisipasi dan berkolaborasi aktif dalam aktivitas dan komunitas digital.

“Perlu diperhtikan dalam berkomunikasi di media sosial yaitu Pandangan media sosial merupakan media yang sangat berbeda dengan dunia nyata dan Media sosial tidak hanya sekedar memfasilitasi pengguna, akan tetapi sebagai institusi bisnis,” pungkasnya. (tgr)

Exit mobile version