JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta menyelenggarakan angkat sumpah bidan angkatan XXI bertajuk “Bidan Islami yang Berintegritas dan Menjunjung Harakat Perempuan” pada Kamis, 25 November 2021 yang dilaksanakan secara hybrid, perpaduan luring dan daring serta disiarkan langsung dari Aula lantai 4 gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Cirendeu.
Ketua Program Studi Kedokteran D3 Kebidanan, Hirfaturahni SPd,S,St,Mkm dalam laporannya, melaporkan bahwa mahasiswa terbaik dari 23 perserta yang terpilih adalah 18 peserta dan lulusan mahasiswa terbaik pertama dengan ipk 3,85 bernama Deza Ifonakasiah. beliau berpesan: “Dalam diri bidan ada tanggung jawab sosial dengan tidak membeda bedakan, keagamaan, suku,ras. Dan yang sakit harus di tangani dengan baik tanpa melihat background dari sisi yang bersifat sosial dan tanggung jawab keagamaan”.
Selanjutnya Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Dr. Muhammad Fahri SP.p,FAPSER,FISR mengatakan bahwa “meskipun kegiatan ini di laksanakan secara hybrid tentunya sumpah bidan kali ini tidak mengurangi hikmat dan esensi dari akad sumpah itu sendiri” Dekan mengucapkan sudah waktunya langkahnya menerapkan dan mengabdikan ilmu dan keterampilan kepada masyarakat dan melanjutkan pendidikan berikutnya. Gelar bidan merupakan amanah baru yang di emban yang dimana ada sebuah tanggung jawab kedisiplinan, kejujuran, komitmen yang terpenting adalah empati.
Sementara itu sambutan Dari Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si beliau berpesan agar tetap menjalin komunikasi menjaga almameter. Beliau mengatakan Bahwa “banyak Prodi Sesungguhnya tidak menguntungkan bagi Universitas Muhammadiyah Jakarta, karena akan semakin memperberat untuk perolehan Akriditasi Unggul, karena tetap saja mensyaratkan adanya persyaratan dimana 30 Persen Prodi itu harus Unggul atau A, kalau semakin Prodi nya banyak tentu persentase nya secara Kwantitas itu juga naik, tapi kalau Prodi nya sedikit walaupun Persentase nya 30 Persen itu tetap Sedikit”.
Badan Pengurus Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta Diwakili Oleh prof. Dr. Agus Suradika M,Pd. Mengatakan Bahwa “Bidan Profesional itu mengharuskan menindak lanjuti dengan langkah langkah untuk bisa praktik di rumah sakit, di tempat tempat melayani persalinan. Semua profesi dijalani Dengan Gembira hati dan semua harus di sadari pada janji, etika yang telah diucapkan. Jagalah almamater Universitas Muhammadiyah Jakarta, karena almamater anda yang telah melahirkan kalian semua, berterima kasih kepada seluruh dosen ataupun guru, hormati seluruh guru kalian, Hormat dan Berterima kasih juga kepada kedua orang tua kalian yang telah melahirkan, mendidik, sampai menjadi mendapatkan profesi tersebut”.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Wilayah DKI Jakarta Sri India S,St,Mm mengatakan bahwa “menjadi bidan pilihan sendiri perlu komitmen yang kuat serta Tugas yang Mulia, tugas yang tidak mengenal lelah. Kapan dan dimana saja yang menjadikan babak baru bekerja di tengah masyarakat yang semakin maju dan kritis akan mendapatkan hak nya”. (Yoga Handika)