BANDUNG – Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) Muhammad Naufal Faruq meraih juara satu kategori Kampanye Anti Penyalahgunaan Napza dalam “Lomba Kolaborasi Desain Poster Kampanye 2021” yang diadakan Universitas Kristen Maranatha.
Lomba yang diikuti kurang lebih 150 mahasiswa dan umum tersebut, dilaksanakan 1-7 November 2021. Ada empat kategori yang diperlombakan yaitu kampanye anti korupsi, kampanye anti kekerasan seksual dan perundungan, kampanye semangat kebinekaan, serta kampanye anti penyalahgunaan napza.
Naufal mengaku awal dirinya mengetahui informasi perlombaan tersebut dari temannya melalui plarform media sosial.
”Setelah itu saya mencari informasi terkait lomba tersebut, kemudian melakukan registrasi sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pihak panitia,” ucap Naufal via pesan singkat saat dihubungi terpisah, Kamis (25/11/2021).
Dalam membuat poster, Naufal mengatakan bahwa dirinya butuh waktu tiga hari, mulai dari pemotretan model poster, editing, hingga revisi.
”Saya baru mulai mengerjakan poster tersebut H-3 sebelum deadline. Sebabnya, untuk memutuskan konsep mana yang paling bagus dan menarik itu memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” lanjutnya.
Naufal tidak menyangka bahwa poster desainnya bisa menyabet juara satu pada perlombaan tersebut. Dirinya merasa bersyukur karena poster karyanya jadi yang terbaik mengalahkan poster karya peserta lain yang tidak kalah bagus.
”Alhamdulillah ternyata rezeki saya ada di situ. Senang banget rasanya bisa meraih prestasi dalam kompetisi setelah sekian lama tidak merasakan suasana kompetisi seperti itu,” tutur mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Filosofi poster
Naufal mengaku bahwa dirinya sudah memiliki hobi mendesain sejak SMA. Dalam poster karyanya ini, Naufal mendesain poster yang bercerita tentang seseorang yang sangat kecanduan narkoba sampai dia kehilangan kontrol atas dirinya yang diambil alih oleh napza.
”Mengonsumsi narkoba akan membuat seseorang sangat rusak dan dapat melukai diri sendiri yang digambarkan dengan elemen-elemen luka pada tubuh pria dalam poster tersebut,” jelasnya.
Adapun soal penilaian yang dilakukan oleh para juri terhadap poster yang dibuat setiap peserta meliputi orisinalitas, kesesuaian tema, dan visual.
”Karena saya rasa sudah punya bayangan di kategori narkoba tersebut dan sepertinya saya lebih paham kategori itu daripada kategori-kategori yang lainnya. Ternyata alhamdulillah hasilnya cukup menggembirakan,” tegas Naufal.
Ia mengajak dan berpesan kepada teman-teman yang lainnya yang sedang berporses terutama dalam dunia industri kreatif, untuk melakukan beberapa hal.
Di antaranya perlu menjaga konsistensi dalam berkarya, jangan berhenti belajar, jangan pernah patah semangat jika belum berhasil, dan ini yang tidak kalah penting yakni memperbanyak referensi dari mana pun.
”Ketika konsistensi sudah dipegang, kita harus yakin bahwa prestasi akan segera menyusul,” pungkasnya. (Firman Katon)