YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 113 perguruan tinggi dari Indonesia dan Taiwan berpartisipasi dalam kegiatan tahunan Forum Pendidikan Tinggi Taiwan-Indonesia Keenam yang diselenggarakan secara daring selama dua hari pada tanggal 25 – 26 November 2021. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Taiwan, forum ini diselenggarakan oleh Divisi Pendidikan Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jakarta dan Taiwan Education Center di Surabaya yang disupervisi oleh Asia University. Rektor, Wakil Rektor dan staf eksekutif dari 59 universitas Taiwan dan 54 universitas Indonesia berpartisipasi dalam forum akbar ini.
Menyikapi situasi pandemi covid-19 dan tingginya kebutuhan pengembangan perangkat pembelajaran digital, forum yang rutin digelar secara bergantian di Indonesia dan Taiwan ini mengangkat tema besar tentang tantangan dan kesempatan yang dihadapi institusi pendidikan tinggi di era globalisasi, teknologi digital and tatanan kehidupan baru. Forum ini menjadi ajang bertukar gagasan, ide, serta merpererat kerja sama antar perguruan tinggi di Taiwan dan Indonesia, terkait tema yang diangkat. Dalam pidato pengantarnya, Menteri Digital Taiwan, Audrey Tang, membagikan pengalaman Taiwan dalam menggunakan teknologi digital untuk mencegah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.
Dalam upacara pembukaan forum, Prof. Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Indonesia dan Mon-Chi Lio selaku Deputi Bidang Politik Kementerian Pendidikan Taiwan turut hadir untuk menyampaikan pidato mewakili Kementerian Pendidikan masing-masing pihak. Mon-Chi Lio menyatakan bahwa sangat penting sekali bagi sektor pendidikan tinggi untuk secara terbuka mempertimbangkan pendekatan dan inovasi baru serta menerima kritik konstruktif untuk masa depan yang berkelanjutan. Sedangkan dalam pidato Prof. Nizam, Beliau mengungkapkan bahwa perguruan tinggi harus tetap relevan dengan revolusi industri 4.0 serta mempersiapkan mahasiswa dengan kemampuan beradaptasi, literasi digital, dan kompetensi multidisiplin. Untuk mendukung visi tersebut, Prof. Nizam menyampaikan harapannya agar kerja sama antara Taiwan dan Indonesia dapat lebih terjalin erat melalui kerjasama akademik internasional dan program pertukaran mahasiswa seperti IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards).
Pada Februari 2022 nanti, IISMA akan mengirimkan 39 mahasiswa Indonesia terpilih untuk berangkat ke tiga universitas mitra di Taiwan, yaitu National Taiwan University (NTU), National Taiwan Normal University (NTNU), dan National Taiwan Universities of Science and Technology (NTUST).
John Chen selaku Representatif TETO Indonesia dan Budi Santoso selaku Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan juga turut hadir dalam upacara pembukaan forum akbar ini. John Chen menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah membawa dampak buruk bagi semua sektor, tak terkecuali bidang pendidikan. Namun demikian, situasi ini juga telah mendorong pesatnya revolusi teknologi dan digital, sehingga menghasilkan layanan daring yang lebih baik. John Chen percaya bahwa forum diskusi dari semua pihak akan menginspirasi semua orang dan membuat forum ini bermanfaat.
Pada hari kedua forum, diselenggarakan juga sesi seremonial penandatanganan nota kesepahaman dengan lebih dari 100 universitas Taiwan dan Indonesia yang sudah menyatakan antusiasme untuk bekerja sama dalam kerangka akademis. Sesi penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan oleh Nicole Yen-Yi Lee selaku Direktur Jenderal Departemen Internasional dan Lintas Selat, Kementerian Pendidikan Taiwan. Mewakili ratusan universitas tersebut, secara simbolis penandatanganan nota kesepahaman ini diwakili oleh masing-masing 6 universitas dari Taiwan dan Indonesia karena keterbatasan waktu. Namun, penandatanganan nota kesepahaman antar universitas lainnya tetap akan dilanjutkan dalam kesempatan lain.
Dari pihak Taiwan diwakilkan oleh National Sun Yat-Sen University (NSYSU), National Dong Hwa University (NDHU), National Changhua University of Education (NCUE), Asia University (AU), National Chin-Yi University of Technology (NCUT), dan Central Taiwan University of Science and Technology (CTUST). Sedangkan dari pihak Indonesia diwakilkan oleh Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Jember, Universitas Diponegoro dan Universitas Sam Ratulangi.
Dalam sesi penutupan forum, Nicole Yen-Yi Lee menekankan bahwa di bawah Kebijakan Baru ke Arah Selatan oleh Pemerintah Taiwan, Kementerian Pendidikan Taiwan menawarkan banyak beasiswa dan program untuk mempromosikan penelitian kolaboratif dan relasi kerja sama pendidikan antara Taiwan dan Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman dalam forum tahun ini jelas merupakan bukti konkrit komitmen Kementerian Pendidikan Taiwan. Sementara itu, Nicole juga berharap agar semua peserta forum dapat belajar dari pengalaman masing-masing terkait tema forum yang diusung dan dapat berbagi sumber pendidikan mereka.
Menurut statistik dari Kementerian Pendidikan Taiwan, terhitung ada 6.453 siswa Indonesia yang belajar di Taiwan pada tahun 2017. Pada tahun 2020, jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun menjadi 13.804, lebih dari dua kali lipat, dan Indonesia telah menjadi negara asal terbesar ketiga untuk mahasiswa internasional di Taiwan. (rpd)