BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) Nada Haifa Fauzia meraih penghargaan dengan titel Kelompok Pembuat Artikel Terbaik dari kegiatan Course Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang diselenggarakan Unpad dan UNICEF.
Sementara itu penyerahan sertifikat penghargaan dilakukan pada Kamis (23/10/2021). Acara yang diselenggarakan selama delapan kali pertemuan tersebut mengambil tema “Sustainable Development Goals 4: Pendidikan Berkualitas” dan diikuti oleh 200 peserta dari 61 perguruaan tinggi di Indonesia.
Sustainable Development Goals (SDGs) sendiri merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
Dihungungi terpisah via pesan singkat, Nada Haifa Fauzia mengatakan bahwa acara tersebut membahas materi seputar SDGs dan setiap pertemuan para peserta diberi tiga kali studi kasus agar memunculkan inovasi dari setiap kelompok yang ada.
“Inovasi yang diberikan perlu mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia,” ujar Nada, Kamis (25/11/2021).
Ia bersama anggota yang lainnya dari Unpad yaitu Muhammad Aldy Pratama, Iqram Ramadhan Jamil, dan Sabila Dina Hanifah, ditambah Seli Safitri dari IKIP Siliwang, menciptakan inovasi berupa aplikasi bernama “Ceria” (Cerita Interaktif Anak), untuk meningkatkan pendidikan tingkat capaian pembelajaran membaca dan juga berhitung kepada anak kelas 4 sekolah dasar.
”Aplikasi ‘Ceria’ ini merupakan aplikasi metode pembelajaran dengan mengangkat tema ‘Choose Your Story’ yang mana kita bisa menentukan alur cerita sesuai dengan pilihan kita sendiri,” jelasnya.
Munculnya inovasi aplikasi tersebut, menurutnya, didasari atas indikator perihal capaian belajar siswa sekolah dasar yang ditinjau masih kurang dalam hal membaca dan berhitung.
”Dengan inovasi yang kami tawarkan yaitu sebuah aplikasi Ceria, kami harap bisa membantu capaian dari indikator tersebut,” lanjut Nada.
Adanya inovasi tersebut, kata Nada, tidak terlepas dari ilmu yang didapat dari kampus. Nada bersama teman kelompoknya dinobatkan sebagai tim dengan inovasi terbaik dan diundang ke acara “Digital Innovation Challenge” yang diselenggarakan oleh UNICEF.
”Ketika saya presentasikan di depan kelas yang berisikan 200 mahasiswa, saya bisa mengambil hati dari salah satu pembimbing dari UNICEF dan menjadi tim dengan inovasi terbaik,” tuturnya.
Pada acara tersebut ia bersama anak-anak muda yang lainnya memberikan inovasi untuk masa depan Indonesia demi tercapainya SDGs pada 2030 yang isinya anak-anak muda yang berinovasi untuk masa depan Indonesia.
”Harapan saya untuk ke depannya inovasi tersebut dapat direalisasikan bersama UNICEF serta Kemendikbudristek itu sendiri sehingga indikator SGD4 dapat tercapai di tahun 2030 sesuai target,” pungkasnya.(Firman Katon)