GOWA, Suara Muhammadiyah – Dua dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Padi di Kabupaten Gowa. Acara ini digelar Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa di Aula Objek Wisata Sileo Je’netallasa Gowa, akhir pekan lalu.
Bimtek ini dilaksanakan 4 gelombang, tiap gelombang diikuti 35 orang petani. Peserta merupakan perwakilan dari anggota kelompok tani. Setiap kegiatan Bimtek berlangsung selama 3 hari. Gelombang I dan II digelar 15 – 17 November 2021, sedangkan gelombang III dan IV digelar 18-20 November 2021, di tempat yang sama.
Kedua dosen Unismuh yang menjadi narasumber adalah Dr Ir Irwan Mado MP dan Dr Ir Arifin Fattah MSi. Keduanya merupakan dosen Fakultas Pertanian Unismuh Makassar.
Dalam penyampaian materinya, Irwan Mado menekankan bahwa peningkatan produksi pertanian khususnya tanaman padi hanya dapat dicapai apabila dilaksanakan secara menyeluruh dari tiap tahapan budidaya tanaman padi, mulai dari pratanam, produksi, panen dan hingga pasca panen. “\
“Pratanam atau persiapan lahan, sangat urgen diperhatikan, karena merupakan media tanaman padi selama 3 – 4 bulan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Irwan, proses pengolahan lahan perlu dilakukan secara sempurna. Pemberian pupuk organic pada pertanaman sangat diperlukan agar sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi baik sehingga diperoleh media tanam sesuai dibutuhkan tanaman padi.
Hal itu itu ia sampaikan saat merespon keluhan beberapa petani tentang masalah pada lahan kondisi lahan yang keras dan mudah retak di saat terpapar matahari.
Sementara itu, Arifin Fattah menyampaikan bahwa untuk mendapatkan tanaman budidaya padi yang subur dan sehat, padi harus memiliki imun yang baik. Menurutnya, agar tanaman memiliki imun yang tinggi, maka perlu diciptakan kondisi pertanaman yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi.
“Persiapan media tanam tanaman padi yang memiliki sistem perakaran serabut maka membutuhkan media yang gembur dan subur. Mendapatkan asupan unsur hara yang cukup, mulai dari keragaman unsur hara atau unsur NPK yang diberikan, waktu pemberian yang tepat cara pemberian dan lain lainnya,” jelas Sekretaris UPT PMB Unismuh Makassar ini.
Dengan begitu, sambung Arifin Fattah, pertanaman padi akan tumbuh subur dan sehat. Kondisi ini akan memberikan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
“Diharapkan dengan pertumbuhan tanaman padi yang baik akan diperoleh hasil yang memadai, sebagaimana harapan Kepala Dinas, agar pertumbuhan di Gowa meningkat melebihi rata-rata di provinsi Sulawesi Selatan,” jelas Arifin.
Merujuk pada data BPS tahun 2020, produktivitas usaha tani padi petani di Kabupaten Gowa, yang saat ini telah mencapai 4,5 ton perhektar, masih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata produktivitas usaha tani padi di Sulawesi Selatan yang telah mencapai 5,195 ton/ha. (hadi/riz)