JEPARA, Suara Muhammadiyah – Majelis kader dan Dakwah PCM Nalumsari belum lama ini mengadakan Darul Arom. Momentum Corona yang mulai reda digunakan Majelis Kader dan Dakwah untuk mengadakan perkaderan kepada para mubaligh dilingkungan PCM Nalumsari plus utusan Ortom. Para peserta terdiri dari pimpinan harian PCM (40 orang), PCA (10 orang), PCPM (10 orang), PCNA (10 orang), PCIPM (10 0rang), PCTS (5 orang). PRM Blimbing Rejo (15), PRM Dorang (10), PRM Nalumsari (8 oarang), PRM Bendan (8 orang), total ada 126 peserta.
Darul Arqom Terpadu, dengan tema “Dakwah yang menggembirakan dan menggembirakan dakwah”, berlangsung pada tanggal 19 November 2021 di Kompleks Masjid dan Perguruan Muhammadiyah Blimbing Rejo, tepatnya di aula MTs Muhammadiyah Nalumsari. Dengan Darul Arqom ini diharapkan terjadi silaturahmi diantara pengurus PCM Nalumsari dan anggota ortom.
Di sisi lain penguatan kognitif para mubaligh muda Muhammadiyah di lingkungan PCM Nalumsari mampu mencapai kemajuan menjawab tuntutan jamaah. Para Mubaligh Muhammadiyah siap membanggakan persyarikatan.
Tema yang menggembirakan, maka para peserta diminta makan siang bersama dengan menu soto kudus setelah sholat jumat sebelum acara dimulai. Darul Arqom ini dibagi dua session oleh dua pemateri. Mereka adalah K. Nurmuslihan dan Ustadz H. DR.Hardiwinoto, keduanya berasal dari Majelis Tabligh dan Dakwah khusus PWM Jawa Tengah. Kyai Nurmuslihan menyampaikan pentingnya retorika dakwah dalam kegiatan tabligh. Ada tiga komponen dakwah yaitu subyek Dakwah /communicator (Da’i), message (ajaran Islam) dan obyek dakwah (mad’u). Retorika dakwah penting dalam metodologi dakwah konvensional. Membangun perhatian jamaah untuk memperhatikan apa yang Mubaligh/Da’I sampaikan. Sosok penampilan fisik, akhlaq dan suri tauladan seorang mubaligh berperan penting dalam proses dakwah. Para Muabligh muda Muhammadiyah harus terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), update teknologi IT untuk melengkapi skill seorang Mubaligh melintasi zaman.
Session kedua disampaikan oleh DR. Hardiwinoto, wakil rektor II UNIMUS Semarang. Beliau menyampaikan peran Mubaligh Muhammadiyah dari masa ke masa. Pergerakan dakwah oleh para Mubaligh/Da’i/Kyai dimulai dari zaman awal Muhammadiyah, sekarang dan yang akan datang. Pastinya setiap zaman mempunyai karakter tantantangan yang berbeda. Yang pasti jalan dakwah harus terus berjalan menyampaikan ajaran Islam.
Kata Muhammad Iqbal, “yang berhenti akan terlindas, yang tertinggal akan hilang dari peradaban”. Mubaligh zaman now, harus akrab dengan IT untuk ikut berjihad dalam dakwah virtual. Berfastabiqul khoirot dengan temen-temen Shalafi, NU dan pergerakan dakwah lainnya. Muhammadiyah harus mampu merespon dan mendampingi proses ini untuk tetap menjaga elan vital spirit kemajuan.
Taufiq Nugroho Nur panitia Darul Arqom ini berkata, “Darul Arqom ini akan terus diadakan rutin setiap tahun, karena membawa semangat kekeluargaan dan spirit ilmu.” Hal ini juga diamini oleh Ketua Majelis Kader dan Tabilgh PCM Nalumsari, K. Noor Wahid.
Pergerakan Dakwah nalumsari pelan namun pasti terus berproses dengan kerja-kerja persyarikatan untuk melayani jamaah dan ummat,kata K.H. Badrudin Noor, Ketum PCM Nalumsari. “Terus berkhidmat sampai akhir hayat,” ungkap Taufiq Nugroho Nur. (rpd)