SImposium Branding Sekolah – Madrasah Muhammadiyah dan Strategi PPDB

Branding Sekolah

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah – “Sekolah atau madrasah apabila masih berjalan normal-normal saja, maka akan tergilas oleh kompetitornya”, sepenggal motivasi dari Ustadz H. Pahri, S.Ag., MM., Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM), saat mengisi Symposium Branding dan Strategi PPDB Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Purbalingga, Sabtu (27/11).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Majlis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga, bertempat di gedung Dekopinda, kompleks Kantor Bupati Purbalingga.

Peserta symposium adalah seluruh Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah beserta perwakilan guru. Masing-masing sekolah/madrasah Muhammadiyah Purbalingga mengirimkan satu utusan untuk tingkat SD/MI, dua utusan untuk tingkat SMP/MTs dan tiga utusan untuk tingkat SMA/SMK/MA.

Acara dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan sambutan Ketua PDM Purbalingga, KH. Ali Sudarmo, S.Pd. Pada kata sambutannya, ketua PDM mengingatkan, “Bahwa amanah dari orang tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di sekolah/madrasah Muhammadiyah harus diopeni dengan baik. Para orang tua berharap banyak kepada kita semuanya”, kata Kyai Ali Sudarmo.

Beliau juga mengingatkan hendaknya sekolah/madrasah harus sering bercerita melalui media sosial yang ada, misalnya tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Sering update informasi juga dapat menggiring opini pembaca.

Sementara itu, narasumber symposium Ustadz H. Pahri saat mengawali materi kegiatan, mengajak peserta untuk berdiri dan bersama-sama menggelorakan semangat dengan yel-yel inspiratif. Dilanjutkan dengan paparan bagaimana cara membranding sekolah/madrasah Muhammadiyah agar dikejar oleh customer, seperti gula dikerumuni banyak semut.

Menurut ketua FGM tersebut, Kepala Sekolah/Madrasah harus memiliki mindset yang abnormal, sehingga hasilnya spektakuler. Jika kepala sekolah maupun guru-gurnya hanya melakukan rutinitas, tanpa inovasi, maka lama-lama akan ditinggalkan customer. Ia meminta peserta agar berinstropeksi dan keluar dari zona nyaman, dengan begitu telah siap menggapai kesuksesan.

Ustadz Pahri bertanya kepada salah satu peserta, “Berapa jam kerja anda setiap hari?, kalau masih biasa-biasa saja, maka hasilnya juga biasa-biasa saja. Maka berbeda dengan yang lain (diferensiasi) itu merupakan kata kunci kesuksesan”, pungkas Ustadz Pahri. (AP/D)

Exit mobile version