YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar Forum Group Dicussion (FGD) pertama bertajuk “Islam dan Lingkungan” Rabu (1/12/2021).
Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah Nurni Akma menuturkan betapa Allah sangat memuliakan lingkungan sehingga menciptakan manusia sebagai khalifah untuk menjaganya.
“Namun manusia tidak mengerti banyak lingkungan yang rusak. Maka pada hari ini kita mendengarkan materi Islam dan Lingkungan yang disampaikan oleh para nara sumber,” tuturnya.
Menurut dia, dalam Al Qur’an banyak ditemukan ayat-ayat yang mengisyaratkan tentang lingkungan hidup seperti kata ومن ايته.
Nurni berharap para peserta dapat menerima materi dengan hati terbuka dan menyampaikannya kepada masyarakat, wujud dari diciptakan Allah sebagai khalifah.
Ketua devisi lingkungan LLHPB PP ‘Aisyiyah Hening Parlan menuturkan, LLHPB ‘Aisyiyah mencetak ustadzah lingkung untuk mengampanyekan isu-isu lingkungan.
Para ustadzah tersebut kata dia, akan dibekali modul yang sedang disusun oleh tim penyusun yang dibentuknya.
“Kita baru memulai, akan ada tiga materi saja. Pertama Islam dan lingkungan, kedua perempuan penjaga bumi dan ketiga inovasi,”kata dia.
Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah Gatot Supangkat selaku nara sumber dalam forum tersebut mengatakan jika mengambil sumber dari Al Qur’an maupun Hadits yang menjelaskan secara spesifik tentang lingkungan reltif sulit ditemukan.
“Ayat Qur’an maupun Hadits secara tekstual agak sulit ditemukan, namun yang tekstual ini diolah sedemikian rupa menjadi konteks yang bisa dipahami,”ucapnya.
Dia mencontohkan hadits Nabi yang menerangkan tentang surga di bawah telapak kaki Ibu. Hadits tersebut menurut pria asal Bojonegoro itu, jangan dipahami secara tekstual.
“Surga di bawah telapak kaki ibu. Bisa dipahami bahwa jika ingin masuk surga, maka harus mendapat ridlo dari ibu. Ini juga menunjukkan kemuliaan perempuan bernama ibu,”tuturnya.
“Ibulah orang pertama yang mendidik anak-anaknya apakah menuju jalan ke surga atau ke neraka, termasuk jika ingin masuk surga hendaklah menjaga dan memelihara lingkungan.”imbuhnya.
Gatot juga mengutip hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, at Tirmizi dan Hakim yang berbunyi: Orang-orang yang penyayang, akan disayangi oleh Allah yang Rahman. Sayangilah semua makhluk yang di bumi, niscaya semua makhluk yang di langit akan menyayangi kamu semua.
“Jika ingin disayangi Allah dan makhluk yang ada di langit, hendaklah menyayangi makhluk yang di bumi, termasuk menyayangi lingkungan sekitar karena bagian dari makhluk yang ada di bumi,”tegasnya.
Negara Indonesia disebut Ibu Pertiwi. Menurut dia, hal ini tepat dengan gerakan peduli lingkungan yang dilakukan oleh perempuan bernama ‘Aisyiyah yang didominasi oleh ibu-ibu.
Terkait modul yang kan menjadi pegangan ustadzah lingkungan, Gatot mengatakan bahwa MLH PP Muhammadiyah juga telah menerbitkan 13 buku, di antaranya berjudul Teologi Lingkungan.
“Salah satu contohnya teologi lingkungan. Buku ini menjadi salah satu rujukan utama di MLH Muhammadiyah. Kami juga telah kirim beberapa buku ke tiap-tiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah,”kata Gatot
Dia menyarankan agar modul yang disusun oleh tim, di dalamnya mengandung tiga aspek, yaitu aspek teologi, aspek syari’ah atau fiqh dan aspek praksis.
“Karena mengubah prilaku juga mengubah cara pandang, maka kalau bisa tiga aspek ini dikemas dalam modul tersebut,” pungkasnya. (Iwan Abdul Gani)