JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Hikmah Kebijakan Publik PWM DKI Jakarta mengadakan seminar kebijakan Publik yang membahas terkait Polemik PPDB Di Provinsi DKI Jakarta, Mencari Format Ideal PPDB DKI Jakarta, Perspektif Kebijakan Publik, Sosial Pendidikan, dan Politik Pendidikan, pada Rabu, 01 Desember 2021 di Aula FISIP UMJ Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Seminar ini Dihadiri oleh Wakil Rektor 4 Dr. Septa Chandra, S.H, M.H. Pengantar Diskusi sekaligus membuka acara, Prof. Dr. H. Agus Suradika , M.PD sebagai Wakil Ketua PWM DKI Jakarta. Serta Keynote Speech Dr. Hj. Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Narasumber Dr. H. Margani Mustard, M,SC. Kasubag Humas Pemprov DKI Jakarta, Tagar Radja Gah, M.Pd. Ketua Dewan Pendidikan DKI Jakarta 2009/2014, Omar R, Rakinda, S.IP, M.Si, Anggota DPRD DKI Jakarta.
Dalam Sambutannya, Wakil Rektor empat Dr. Septa Chandra, S.H, M.H. mengatakan bahwasannya ini merupakan Seminar dengan tema yang sangat menarik diperbincangkan di ranah publik, khususnya masyarakat. Dimana pemerintah diminta oleh masyarakat agar memberikan dan membuat desain atau format yang ideal dan pas perihal PPDB dalam konteks sistem pendidikan, Dinas Pendidikan merupakan sebagai penyelenggara perlu memikirkan dan memberikan kualitas terbaik. Maka forum ini dengan dihadiri para narasumber yang mayoritas pakar, untuk menghasilkan format ideal masa depan PPDB pendidikan ideal khususnya di Wilayah DKI Jakarta.
Keynote Speech Dr. Hj. Nahdiana mengungkapkan Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan ppdb, menjadi perbincangan yang sangat hangat di setiap tahunnya, maka ke depan PPDB perlu menuju pendidikan formal yang berkualitas, yang menentukan model pendidikan yang ideal di masyarakat, secara terasa besar manfatanya dan berkeadilan agar kiranya menjadikan kota DKI Jakarta sebagai kota kolaborasi.
Menurut ketua Panitia Subhan Wahyudi acara ini merupakan suatu langkah forum yang sangat solutif yang diselenggarakan LHKP PWM DKI Jakarta agar nantinya mampu memberikan masukan yang konstruktif dan solutif terkait implementasi PPDB ini di DKI Jakarta.
Pada Kesempatan kali ini narasumber yang pertama yaitu Tagar Radja Gah mengungkapkan bahwa forum ini sangat ditunggu oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sehingga usul-usul yang mampu memperbaiki sistem PPDB itu yang akan memberikan formulasi yang lebih baik untuk PPDB DKI Jakarta.
Polemik yang terjadi ketika prestasi akademik menjadi kriteria dominan atau bahkan kriteria satu-satunya dalam mengakses sekolah negeri, sekolah negeri didominasi oleh siswa dengan capaian akademik tinggi saja. Dan mereka dengan capaian akademik yang tinggi pada umumnya adalah anak-anak dari keluarga yang lebih sejahtera.
Akibatnya, sekolah yang justru disubsidi oleh Negara, tidak memberi banyak bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan. Selanjutnya karena adanya sekolah favorit sebelum tahun 2020 dimana pusat sekolah favorit selalu menjadi primadona bagi peserta didik sehingga ini yang mengakibatkan bahwa potensi peserta didik yang sangat baik tidak menyeluruh di tingkat sekolah dan hanya ada pada sekolah-sekolah favorit saja.
Setelah adanya kebijakan afirmasi, zonasi disitulah mulai terjadinya berkumpulnya orang-orang yang pintar, cukup pintar dan belum pintar di sekolah-sekolah negeri secara merata bukan hanya di sekolah favorit saja.
Mari kita lihat presentasi hari ini jika dinas Pendidikan hanya fokus kepada PPDB Neger itu adalah kesalahan yang besar saya rasa kita bisa lihat bagaiman presentasi di atas bahwa PPDB yang dilakukan hari ini adalah normal sesuai dengan presentasi dan sebaran yang ada di setiap jenjang pendidikan.
Narasumber yang ke dua bapak H. Margani Mustard mengungkapkan kenapa minat masyarakat ke sekolah Negeri jauh lebih besar dari pada swasta, karena menurutnya masyarakat lebih besar dominan kepada sekolah Negeri. Maka perlu kesiapan yang siap untuk menampung seluruh masyarakat yang berminat baik ke sekolah Negeri maupun swasta.
Maka dalam klasifikasinya mengatakan strategi yang dilakukan tetap aka nada sisa yang potensial jadi masalah, seperti PSB ON LINE REAL TIME, yang outputnya adalah Obyektif, Transparan, Akuntabel, Tidak Diskriminatif dan Kompetitif, maka hal-hal itulah yang menjadi suatu acuan parameter ktiteria pemilihan yang substantif. Hal itu bertujuan untuk para siwa berkompetisi secara jujur dan adil dalam konteks upaya peningkatan kualitas pribadi mereka. Dengan yang kuat menjadi kekuatan, Mengidentifikasi yang kurang/ tidak kuat menjadi dikuatkan melalui Kolaborasi.
Narasumber yang ketiga Omar R, Rakinda, S.IP, M.Si mengungkapkan masih banyak harapan yang bakal dicapai bahwa semua sekolah harus menjadi sekolah yang unggul dan baik mulai dari Infrastruktur, tenaga kerja, fasilitas sehingga nanti mampu menghasilkan lulusan lulusan yang sangat baik dan kompetitif di segala bidang.
Omar mengatakan juga bahwa guru harus bertanggung jawab untuk mampu memberikan prestasi kepada setiap siswa yang didiknya agar tercapainya pendidikan Indonesia dengan mutu yang berkualitas. Serta kita harus mampu terus memperbaiki konsep yang akan kita realisasikan nantinya.
Serta dirinya juga memberikan catatan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mampu menyempurnakan sistem zonasi karena masih banyaknya jarak-jarak yang terlalu untuk siswa pergi ke sekolahnya. Terakhir Omar berpesan kualitas sekolah swasta perlu di perbaiki dengan sebaik mungkin, karena anggapan masyarakat profil sekoloah swasta kurang meyakinkan.
Kasubag Humas Pemprov DKI Jakarta juga menekankan akan diadakannya pelebaran daerah zonasi PPDB di DKI Jakarta serta menerbitkan Peraturan Daerah Pendidikan untuk menunjang penyemarataan penerimaan pendidikan di Ibukota. Jakarta sesuai dengan taglinenya yaitu “Kota Kolaborasi” akan berusaha untuk mengintegrasikan pelayanan pendidikan dan mengembangkannya, bukan hanya PPDB tetapi nanti fasilitas sekolah swasta dan negeri secara simultan dapat bekerjasama sehingga mendapatkan fasilitas yang baik.
Djoni Gunanto, S.IP M.SI sebagai Sekretaris LHKP PWM DKI Jakarta berharap acara ini punya kontribusi positif dalam memberikan masukan terhadap kebijakan PPDB, karna hasil dari seminar ini akan di rumuskan secara serius bersama majelis Dikdasmen dan hasilnya akan kita sampaikan sebagai masukan dari Muhammadiyah DKI Jakarta sehingga nantinya kebijakan PPDB di DKI Jakarta berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapan masyarakat Jakarta.