JEPARA, Suara Muhammadiyah – Untuk pertama kalinya, Jambore Ambulance Muhammadiyah Jawa-Bali Tahun 2021 diselenggarakan hari ini, Ahad (5/12) di Pantai Gua Manik, Donorejo, Jepara, Jawa Tengah. Acara tersebut dibuka oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara, H. Fahrurrozi, dan dihadiri oleh ketua LazisMu, Mahli Zainuddin, ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan, perwakilan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah Feri Sofyan, serta para pengemudi ambulance Muhammadiyah se Jawa Bali.
Dalam sambutannya, H. Fahrurrozi menyampaikan antusiasme akan jambore pertama dan berharap akan membawa kesan baik. “Mudah-mudahan jambore ini akan membawa pengaruh ke depan, sehingga jambore ini tidak akan sekali, tapi dilaksanakan seterusnya,” kata Fahrurrozi.
Berbagi semangat yang sama, ketua MDMC Budi Setiawan, ST juga menyambut antusiasme para pengemudi Ambulance Muhammadiyah (AmbulanceMu) yang memiliki inisatif untuk mengadakan jambore ini. Menurutnya, hal ini sangat sesuai dengan sifat warga Muhammadiyah yang selalu terpanggil dan semangat untuk membantu masyarakat sebagaimana yang dilakukan para driver AmbulanceMu baik dalam keseharian apalagi saat pandemi covod 19 ini.
Selain itu, Budi juga menyampaikan tiga poin penting yang harus ada terkait AmbulanceMu. “Memang, boleh punya ambulance, tetapi penting untuk tidak meninggalkan kemampuan basic life support (BLS) dalam keadaan PPGD (pertolongan pertama gawat darurat- red). Jadi, tidak hanya berbekal semangat,” ujar Budi.
Selain masalah BLS, Budi juga menekankan pentingnya organisasi sebagai wadah untuk AmbulanceMu. Karena sampai saat ini, kepemilikan ambulance di lingkup persyarikatan Muhammadiyah masih belum dinaungi lembaga tersendiri.
“Menurut saya organisasi ini sangat penting. Saya setuju jika ambulance dimiliki oleh MPS, tetapi secara organisasi, kegiatan-kegiatan di bawah naungan MPS,” jelasnya yang juga aktif mengajar di Universitas Muhammadiyay Surakarta itu. Dengan adanya organisasi, AmbulanceMu bisa menjadi lebih terstruktur rapi, sehingga kemanfaatannya pun lebih optimal dan terhindar dari maksud-maksud lain pihak tertentu,” ungkapnya.
Terakhir, Budi menyampaikan pentingnya pemahaman driver pada aturan-aturan internasional maupun nasional mengenai hak dan kewajiban ambulance sebagai sistem pertolongan gawat darurat. Sehingga, harapannya, AmbulanceMu sebagai trademark dan ikon Muhammadiyah yang muncul dari kepedulian kita terhadap permasalahan keumatan dan masyarakat akan dihargai negara dan masyarakat.
Di samping itu, mewakili ketua MPS Muhammadiyah Jepara, Feri Sofyan, M.Pd kembali menegaskan komitmen Muhammadiyah dan khususnya AmbulanceMu akan penanggulangan Covid-19. “Covid-19 sampai hari ini belum berakhir, maka Jambore Ambulace Muhammadiyah hari ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi komitmen kami untuk selalu cepat tanggap terhadap situasi darurat Covid-19,” jelasnya.
Komitmen itu pula yang disematkan dalam jargon Jambore Ambulance Muhammadiyah se Jawa Bali 2021, yakni Siaga Gelombang Ke Tiga, Optimis Hadapi Pandemi, Berbakti untuk Negeri.
Jaya Suratman selaku Ketua Panitia Jambore Ambulance Muhammadiyah 2021, membenarkan bahwa tujuan utama jambore adalah sebagai ajang silaturahmi, menjaga semangat dan kebersamaan para driver AmbulanceMu dalam melayani umat.
“Hari ini juga akan ada pelatihan untuk para driver cara berkendara dan aturan-aturan berkendara ambulance dari Satlantas Jepara,” ujar Jaya. Jika waktunya cukup, tidak menutup kemungkinan juga untuk menambahkan pelatihan Life Basic Support bagi para driver.
Meski agenda perdana, Jambore Ambulance Muhammadiyah 2021 se Jawa-Bali ini berhasil menarik animo para pengemudi AmbulanceMu. Tercatat, ada 486 peserta driver dan 150-160 unit ambulance datang menghadiri jambore. (Budi Santoso/Riz)