Belajar Fotografi dengan Smartphone

Belajar Fotografi dengan Smartphone

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-– “Jika ditekuni, fotografi ini bisa mendatangkan income atau pemasukan tambahan,” ungkapan tersebut disampaikan dalam agenda Pelatihan Fotografi dengan Smartphone oleh Kepala Bidang Media, Teknologi dan Informasi Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA), Mustofa Ahyar, M.Pd, Ahad (5/12).

Pelatihan yang diselenggarakan di Aula Masjid Islamic Center UAD itu mengundang M. Fajar Apriyanto, S.Sn, M.Sn, dosen Institut Seni Indonesia sekaligus praktisi dunia fotografi. Untuk menyasar peserta lebih luas, panitia juga menyediakan link zoom dan live youtube PERSADA UAD TV.

Penyampaian materi dilakukan dengan santai dan komunikatif, peserta cukup antusias mengikutinya. Hal itu ditunjukkan dengan dialog, pertanyaan yang masuk baik dari peserta internal maupun dari luar melalui chatting di ruang zoom.

*Ciptakan Lapangan Kerja*
Dewasa ini, dunia fotografi telah masuk ke berbagai sektor lini, antara lain yang cukup berkembang ialah Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM). Senada dengan hal itu, Fajar Apriyanto berpesan kepada para mahasiswa pada umumnya dan santri PERSADA pada khususnya agar segera memulai belajar berdikari atau hidup mandiri dengan berwirausaha. Sehingga pada saatnya nanti lulus kuliah harapannya dapat membantu menciptkan lapangan pekerjaan.

“Saat ini, pemerintah tengah menggencarkan dan mensupport UMKM. Hal itu bisa dimanfaatkan dengan merintis usaha atau berwiraswasta,” ungkap Fajar.

Meskipun dilakukan di kosan, lanjut beliau, berwirausaha kecil-kecilan seperti fashion, dipasarkan melalui media sosial dengan foto-foto menarik. Foto yang diperoleh sesuai teknik pengambilan gambar dan pencahayaan yang tepat dapat membantu pemasaran produk.

Teknik Pencahayaan

Memanfaatkan kamera smartphone dapat membantu branding produk, untuk dipasarkan lebih luas dan semakin dikenal oleh masyarakat. Hal itu memerlukan skill visual dengan kaidah atau teknik tertentu, sangat perlu memahami beberapa hal berkaitan dengan pencahayaan, karakteristik produk, sudut pengambilan foto, dan artistik. Kata kuncinya ialah pemahaman tentang logika.

Berkaitan dengan pencahayaan, karakter cahaya dibagi menjadi tiga jenis, yakni soft light, medium light, dan hard light.

Untuk mendapatkan cahaya yang lembut atau ringan dapat memanfaatkan soft box. Umbrella dapat mengatur jenis cahaya sedang. Namun jika tidak ada peralatan tersebut, dapat memanfaatkan barang yang mudah dijumpai, seperti lampu belajar, styrofoam, kertas karton putih, kertas koran, kuarto dan sejenisnya.

Perlengakapan di atas juga dapat mengatur cahaya soft, medium maupun hard light, perlu menyesuaikan dan keterampilan sehingga mendapatkan cahaya yang diinginkan.

Selain itu, untuk mendapat gambar yang berkualitas, sebaiknya tidak mendekatkan kamera pada objek. Hal itu dapat menyebabkan karakteristik objek menjadi buruk, terkesan gambar yang di depan lebih besar dari yang di belakang. Lebih baik, kamera sedikit dijauhkan dengan objek, kemudian diperbesar (zoom) objeknya sehingga objek yang ditangkap lebih baik.

Uraian materi yang ringan, dilanjutkan dengan praktik serta didampingi secara langsung membuat peserta semakin tertarik dengan fotografi.

“saya belum pernah belajar sebelumnya tentang fotografi ini, namun setelah mengikuti pelatihan ini, jadi lebih tertarik. Ilmunya sangat bermanfaat, apalagi buat teman-teman yang punya usaha online shop, bisa buat iklan produk lebih baik lagi. Kalau dipelajari lebih dalam lagi akan sangat menyenangkan,” kata Ega Destian, salah satu peserta.

Selain Ega, M. Setya dan timnya yang mendapat penghargaan, karena hasil karyanya dinilai paling baik mengungkapkan kemanfaatan materi, mereka lebih paham mengenai urgensi pencahayaan dan teknik yang dilakukan. (Diyan)

Exit mobile version