YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Telaga kemuning di Kelurahan Bunder, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul memiliki fasilitas baru berupa jooging track dan food court. Kedua fasilitas tersebut diresmikan pada tanggal 2 Desember 2021 oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan Bupati Gunungkidul.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan melalui program PHP2D (Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa) yang merupakan salah satu program dari Kemendikbudristek RI, dan telah berkolaborasi dan bersinergi bersama masyarakat guna pembangunan jooging track. Dengan harapan nantinya pariwisata telaga kemuning bisa bangkit kembali setelah sempat sepi pengunjung akibat dampak pandemi covid-19. Pada peresmian ini tim PHP2D IMM FTI mengangkat tema Berkolaborasi wujudkan pariwisata berkelanjutan. Semangat masyarakat untuk mengembangkan potensi alam kemuning.
Sunaryanta mengatakan, atas mana pemerintah kabupaten gunungkidul mengucapkan terimakasih kepada Universitas Ahmad Dahlan. Pemerintah kabupaten gunungkidul siap mendampingi untuk pengembangan-pengembangan yang lain”. Harapannya sinergitas antar pihak-pihak luar terutama-universitas-universitas bisa terus berjalan sehingga bisa membantu mengoptimalkan realisasi dari rencana pembangunan di Gunungkidul, Yogyakarta.
“potensi telaga kemuning masih perlu banyak diangkat, apalagi saat ini fasilitas yang tersedia mulai mumpuni untuk kegiatan masyarakat, salah satunya sector pariwisata” kata H. Sunaryanta selaku Bupati Gunungkidul.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, MT mengatakan pembinaan universitas dan mahasiswa menumbuhkan ide-ide kreatifitas dan inovasi seperti contoh pembangunan jooging track dan food court yang kita resmikan pada pagi hari ini, dimana sebelumnya ini hanya sebuah telaga yang kemudian anak-anak mahasiswa UAD secara kreatif dan inovatif menuangkan ide untuk membuat jooging track disekitar telaga dan membuat food court ini merupakan ide-ide kreatif dan inovatif.
“PHP2D ini memberikan trigger kepada kita diperguruan tinggi khususnya kepada mahasiswa untuk bisa berlaku kretif dan inovatif didalam memberdayakan masyarakat desa,” ujarnya.
Harapannya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang telah dilakukan UAD ditelaga kemuning ini nantinya bisa ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah kabupaten Gunungkidul untuk terus dikembangkan menjadi objek wisata yang potensial.
“kalau kita lihat dari fenomena alamnya sudah memberikan modal yang sangat besar juga lingkungan fegetasinya yang sangat rimbun, banyak pepohonan serta masyarakatnya yang memiliki semangat tinggi untuk mengelola objek wisata yang ada didaerahnya, kemudian kita berdayakan dengan memberikan pendampingan-pendampingan, mulai dari pendampingan administrasi wisata sampai pendampingan UMKM setiap dusun,” kata Dr. Muchlas. MT. (Zha)