Memberi Tanpa Mengharap Balasan
Oleh : Akhiruddin Nasution
18 november 2021, Muhammadiyah sudah berumur 109 tahun. Kelahiran Muhammadiyah yang biasa dinamakan dengan milad diselenggarakan di berbagai level mulai dari Pimpinan Pusat sampai ke Pimpinan Ranting, banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti perlombaan olahraga, memasak, bazar dan lain-lain. Puncak dari kegiatan milad itu umumnya adalah pengajian, ceramah dan bahkan ada yang menamakan tabligh akbar.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kabupaten Rokan Hulu, Riau juga tidak mau ketinggalan dengan Muhammadiyah yang lain, kami (PDM Rokan Hulu) menyelenggarakan berbagai kegiatandiantaranya adalah memberikan santunan kepada kaum dhu’afasebanyak 109 paket sembako menyesuaikan dengan miladMuhammadiyah ke 109. Bantuan ini difokuskan kepada wargaMuhammadiyah yang ada atau pernah mengikuti kegiatanMuhammadiyah atau Aisyiyah. Memberikan penghargaankepada tenaga pendidik dan kependidikan yang sudahmengabdikan dirinya di lembaga pendidikan Muhammadiyahselama sepuluh tahun atau lebih adalah kegiatan lainnya. Padamilad kali ini kami juga memberikan penghargaan kepadapeserta didik sekolah-sekolah Muhammadiyah di Rokan Huluyang berprestasi di luar sekolah mulai tingkat kecamatan sampaike tingkat nasional.
Kekurangan kader di lingkungan Persyarikatan yang akanmeneruskan gerakan ini menjadi suatu problem, maka ke depanMuhammadiyah Rokan Hulu membuat rencana dan tekad untukmenyiapkan kader-kader yang akan meneruskan persyarikatanini dan juga amal usahanya, yaitu dengan membantu anak-anakyang berasal dari sekolah Muhammadiyah untuk melanjutkanpendidikannya ke sekolah sampai ke perguruan tinggiMuhamamadiyah.
Pada kegiatan milad Muhammadiyah kali ini banyak hal danpesan yang dapat diambil, diantaranya adalah memberi tanpamengharap balasan. Hal ini terasa sekali ketika panitia miladmenyampaikan perkiraan biaya yang diperlukan, seperti biayabantuan untuk kaum dhu’afa sebanyak 109 paket, biayakomsumsi untuk 400 orang undangan dan bantuan untuk siswayang berprestasi, biaya yang diperlukan sekitar Rp 42.000.000 (empat puluh dua juta rupiah ) alhamdulillah dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa terkumpul dan ketika rapat terakhirpanitia milad dengan PD Muhammadiyah, anggaran yang terkumpul ternyata berlebih Rp 6.600.000 ( enam juta enamratus ribu rupiah ) dan dengan kesepakatan uang itu diserahkanke PDM.
Pesan memberi tanpa mengaharap balasan juga pesan yang disampaikan oleh buya Anwar Abbas, Pimpinan PusatMuhammadiyah dalam berbagai perbincangan kami denganbeliau selama di Rokan Hulu dan juga ketika beliaumenyampaikan tabligh pada puncak milad Muhammadiyah di masjid Umar bin al-Khattab komplek PerguruanMuhammadiyah Pasir Pengaraian. “Memberi bukan hanyakepada orang yang dikenal, disukai namun juga kepada orang yang tidak dikenal dan tidak disukai sekalipun. Memberilah danjangan sekali-kali mengharapkan adanya balasan dari yang diberi, karena kalau itu ada terbersit di dalam diri, maka kitaakan mendapatkan kekecewaan dan bahkan sakit hati kalau yang diberi, hari ini atau suatu hari ternyata tidak membalaspemberian tadi. Biarlah Allah SWT. yang kan membalas setiappemberian kita. Ini adalah pesan Allah dalam berbagai ayat di dalam al-Qur’an diantaranya surat al-Lail : 18-21 :
”Dan kelak akan dijauhkan orang-orang paling taqwa darineraka itu. Orang yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. Padahal tidak ada seorangpun yang memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya.Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencarikeridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”
Allah juga berfirman dalam qs. al-Insan: 8-9 : “Dan merekamemberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalaah karena mengharapkankeridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamudan tidak pula (ucapan) terimakasih.”
Kebiasaan suka memberi dan tidak mengharapkan balasan danimbalan sebenarnya sudah menjadi tradisi di Muhammadiyahdan harus dipertahankan. Ini jugalah salah satu menjadi faktorutama bertahan dan berkembangnya Muhammadiyah sampaihari ini. Ketika ranting, cabang atau daerah mendirikan amalusaha seperti sekolah/madrasah, panti asuhan, rumah sakit dlldengan dana sendiri dan sumbangan warga, maka setelahberdiri, beroperasi dan bahkan maju, amal usaha tersebut dengankeikhlasan diserahkan kepada Pimpinan Pusat, menjadi milikPimpinan Pusat, tidak ada yang menjadi milik pribadi ataugolongan tertentu.