LUMAJANG, Suara Muhammadiyah – Setelah mengerahkan personil MDMC Lumajang untuk melaksanakan assesmen awal dan membentuk pos koordinasi (poskor) respon tanggap darurat erupsi Gunung Semeru, MDMC didukung oleh Lazismu mengerahkan bantuan logistik dan personil tambahan dari Yogyakarta serta Jawa Tengah.
Bantuan logistik yang dikirimkan berupa famili kit sebanyak 500 kontainer, logistik Covid-19 berupa 15.000 masker, handsanitizer, sarung tangan, obat-obatan dan barang medis lainnya. Family kit yang berupa alat perlengkapan mandi merupakan kerja sama dengan minimarket berjejaring, Alfamart.
“Karena sekarang ini masih pandemi Covid-19, kami nyatakan ini bencana multihazard oleh karena itu relawan yang kami kirimkan harus tetap menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai ada hazard tambahan dari hazard yang merupakan ancaman serius dari erupsi Gunung Semeru,” kata Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Minggu (5/12).
Selain itu dikirim juga mobil dapur umum yang akan diperbantukan untuk menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak maupun para relawan yang bertugas di lapangan. Semua bantuan tersebut diberangkatkan dari kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Minggu malam.
Bantuan tersebut nanti akan dibagi menjadi dua titik yaitu satu di pos pelayanan dari arah Kabupaten Lumajang dan satunya arah Kabupaten Malang. Ini dilakukan karena terputusnya akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang akibat jebolnya jembatan Geladak Perak diterjang aliran lahar Gunung Semeru.
Ketua MDMC Jawa Timur, Rofii dalam keterangannya mengatakan, MDMC Jawa Timur menetapkan Gedung Muhammadiyah Kabupaten Lumajang sebagai pos layanan Muhammadiyah di sisi Kabupaten Lumajang dan SDN Sumber Urip 02, di sisi yang bisa diakses dari Kabupaten Malang.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Koordinator Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) PP Muhammadiyah, Indrayanto, MDMC juga menerjunkan Emergency Medical Team (EMT) nasionalnya ke Semeru.
“Kami menerjunkan EMT Nasional MDMC sebagai tanggung jawab Muhammadiyah untuk misi kesehatan membantu warga terdampak erupsi Semeru. Untuk ini kami terus berkoordinasi dengan MDMC Jawa Timur terkait dengan teknisnya di lapangan,” katanya.
Indrayanto menambahkan, MDMC Jawa Timur juga bertugas memobilisasi sumberdaya dan bantuan untuk membantu masyarakat di pos layanan yang sudah berdiri di Kabupaten Lumajang dan Malang.
Personil EMT yang sudah melaksanakan respon medis awal dari Minggu pagi berasal dari RS Aisyiyah Probolinggo yang dipimpin oleh dokter Benny. Mereka melaksanakan layanan di Desa Sumberwuluh dan Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Dokter Benny beserta tim menemukan banyak warga yang mengeluhkan sakit diare dan pusing-pusing karena diduga banyak menghirup bau belerang yang keluar bersamaan dengan erupsi Semeru. Pengobatan dilaksanakan hingga malam hari karena beberapa dusun di kawasan tersebut belum tersentuh bantuan relawan.
Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) dari Blitar, Kediri, Malang, Lamongan dan Bojonegoro juga bergabung menerjunkan tim medis mereka. Mereka yang dikirim adalah tenaga medis yang sudah berpengalaman terjun dalam penanganan darurat bencana di berbagai daerah di Indonesia. (Tim media MDMC)