MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Saat ini Cabang Muhammadiyah Bontoala Kota Makassar mengelola amal usaha pada bidang pendidikan mulai dari jenjang SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah dan SMK Muhammadiyah.
Amal usaha pada bidang sosial mengelola panti asuhan yang bernama, Panti Asuhan Jannatul Ma’wa Muhammadiyah Cabang Bontoala.
Demikian ditegaskan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bontoala, Kota Makassar, Drs. Muri Khalid, M.Pdi kepada media di ruang kerjanya, Rabu, 8 Desember 2021.
Dijelaskan, pada empat jenjang pendidikan itu total siswa berjumlah 981 orang dengan tenaga guru mencapai 61 orang.
Para guru itu ada diantaranya 12 orang status guru yang dipekerjakan Kemendikbud di antaranya 6 guru di SD, SMP (2), SMA (2), SMK (2), kata sarjana pendidikan agama Islam FAI Unismuh Makassar 1994 ini.
Setiap tahun ajaran baru sebanyak 50 persen alumni SMK dan SMA Muhammadiyah lanjut pendidikan tinggi di Unismuh Makassar.
Panti Asuhan Jannatul Ma’wa Muhammadiyah Cabang Bontoala membina anak panti sebanyak 55 orang, 35 anak tinggal di dalam dan 20 anak tinggal di luar panti, tandas Magister Pendidikan Agama Islam PPs-Unismuh Makassar ini.
Anak anak panti tersebut semua diwajibkan sekolah pada semua jenjang pendidikan yang dikelola Cabang Muhammadiyah Bontoala,
ungkap Kordinator Bidang Organisasi dan Kepemimpinan MPS PWM Sulsel ini.
Anak panti itu dengan latar karena anak yatim piatu, anak tidak ada bapak dan anak tidak ada ibu, orang tua berpisah, orang tua tidak mampu, tegas pria kelahiran Bulukumba 31 Desember 1959 ini.
Anak anak panti asal daerahnya cukup beragam dari dalam dan luar Kota Makassar. Selama jadi anak panti asuhan setiap Sabtu dan Ahad mendapatkan pembinaan tahfidz Al-Quran, akhlak, ibadah dan lainnya.
Saat ini yang jadi kepala panti asuhan adalah alumni panti sendiri yang mulai dari sekolah SD SMP dan SMA Muhammadiyah dan kuliah di Unismuh Makassar, tandas Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Makassar ini,
Memilih alumni panti yang jadi pengelola akan lebih bagus karena telah memahami budaya dan selera panti asuhan sehingga agak lebih mudah dalam pengelolaan dan pengembangan panti asuhan, tegasnya. (syukri/yahya)