SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah sukses melewati uji tahap pertama berupa uji organoleptik dan daya terima produk, kini “Cassava Ice Cream” yang dikembangkan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat memasuki tahap skema bisnis model canvas dan uji coba produk prototipe yang telah disempurnakan sebelumnya. Hasil uji coba organoleptic menjadi dasar penyempurnaan produk yang dikembangkan.
Rabu, 8 Desember 2021 bertempat di ruang seminar gedung Solo Technopark berlangsung acara Finalisasi Pendampingan Development kegiatan Implementasi Prototipe Hasil Lomba Krenova Tahun 2021. Acara tersebut dihadiri oleh 4 (empat) inventor, salah satunya adalah inventor produk “Cassava Ice Cream” yang dikembangkan oleh SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat. Sebagai informasi, acara finalisasi development implementasi prototipe ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta.
Dalam acara tersebut, M Firman Cahya Permana, selaku perwakilan dari pihak sekolah menyampaikan presentasi hasil pendampingan pengembangan produk prototipe serta pemaparan skema bisnis model canvas kepada penyelenggara. Model canvas ini biasa digunakan oleh pemilik bisnis yang menginginkan keberlanjutan usaha. Model canvas bisnis merupakan alat dalam manajemen strategi untuk menerjemahkan konsep produk, konsumen, infrastruktur maupun keuangan.
Kepada tim humas, Firman mengatakan bahwa produk “Cassava Ice Cream” telah ada penyempurnaan produk berdasarkan pada evaluasi tahap pertama. Dalam pengembangannya, produk ini di inovasi dengan memberikan penambahan topping cokelat almond dan dari sisi kemasan (packaging) disempurnakan agar terlihat menarik. (harko/rpd)