Lebih Produktif, JATAM Lamongan Ajak Petani Bercocok Tanam Secara Organik

Lebih Produktif, JATAM Lamongan Ajak Petani Bercocok Tanam Secara Organik

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – “Tanah kita mengalami defisit zat organik karena selama puluhan tahun tanah kita tergantung pada pupuk kimia. Tanah mengalami degradasi karena kandungan kimia tersebut juga meracuni kandungan organik tanah itu sendiri.”

Itulah pernyataan Khamim Ashari, Dewan pembina Bidang Teknis JATAM Lamongan, dalam acara Rembug Tani para petani padi anggota Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Lamongan, Sabtu 11/12/21 di Padepokan JATAM Paciran, Kabupaten Lamongan.

Hamim Ashari, juga mengatakan bahwa petani padi, khudusnya Varietas Mentik Susu, bahwa ada peluang permintaan beras mentik susu sebanyak 30 ton per bulan. Ini bisa dilakukan apabila petani JATAM mengubah pola pikir bertani yang semula tergantung dengan pupuk kimia beralih dengan cara organik. Padi menthik Susu JATAM murni diolah dengan SOP cara bertani secara organik.

Dengan cara bertani secara organik dan berjamaah sebagamana misi JATAM, petani bisa berdaya dan mempunyai posisi tawar terhadap kebutuhan pasar karena petani bisa menetukan harga sendiri terhadap hasil produksi pertaniannya.

Menurut ketua JATAM Lamongan, muchsin, acara ini dimaksudkan agar anggota JATAM Lamongan bisa mengubah mindset cara bercocok tanam lebih sehat dan berdaulat. Acara ini sekaligus juga peresmian outlet hasil pertanian yang diproduksi oleh JATAM Lamongan, Padepokan JATAM, serta Bengkel produksi jamu bumi. Muchsin Juga menambahkan pentingnya gerakan petani secara berjamaah karena hasilnya akan lebih maksimal, juga karena kontribusi bersama akan digunakan secara bersama hingga lebih berdaya guna secara mandiri bersama-sama karena semua saling bahu membahu untuk kemajuan bersama.

JATAM adalah wadah untuk petani saling berbagi manfaat, sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua PDM Lamongan yang membidangi Majelis Pembemberdayaan Masyarakat KH Abdul Hakam Mubarok dalam sambutannya bahwa JATAM adalah wadah untuk menjadi umat yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, Dan sebaik baik makhluk adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. (Agus Buchori)

Exit mobile version