YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Kami di KBRI Phnom Penh berharap agar jalinan kerja sama tidak berhenti hanya di program ini. Masih banyak peluang dan permintaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Kamboja yang dapat kita jelajahi, kita pelajari, dan kita kembangkan sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita bersama.”
Hal tersebut disampaikan oleh Y.M. Sudirman Haseng, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kamboja pada penutupan Program Pengembangan Kapasitas Bidang Pendidikan dan Sumber Daya Manusia bagi Pemuka Agama Islam di Kamboja untuk Mempromosikan Islam Wasathiyyah pada Ahad (12/12).
Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama KBRI Phnom Penh dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) sejak Februari 2021. Sudirman Haseng bersyukur walau di tengah berbagai hambatan akibat pandemi Covid-19, KBRI Phnom Penh dan PP ‘Aisyiyah terus berkomitmen untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi para Muslimah Kamboja khususnya mengenai dasar-dasar Keluarga Sakinah. “Untuk itu, secara khusus, saya ucapkan terima kasih secara mendalam kepada PP ‘Aisyiyah atas bantuan, fasilitasi dan pemberian materi kepada para partisipan. Saya juga sangat menghargai semangat belajar para partisipan dalam kegiatan ini.”
Duta Besar berharap agar ke depannya akan terus berlanjut kerjasama KBRI dengan ‘Aisyiyah juga Muhammadiyah dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Kamboja. “Kami berharap agar kegiatan peningkatan sumber daya manusia ini juga dapat menyentuh bidang-bidang lainnya terutama pemberdayaan ekonomi perempuan, kesehatan, dan pendidikan; tidak terbatas pada Muslimah saja, namun juga dapat diberikan untuk kaum perempuan Kamboja umumnya.”
Dengan demikian, menurut Sudirman, Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, Islam sebagai pencerah benar-benar terasa maknanya bagi saudara-saudara kita di Kamboja. “Untuk itu kami mengundang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk hadir secara langsung ke Kamboja untuk dapat melihat sendiri, merasakan, berinteraksi dan berdiskusi dengan para tokoh di Kamboja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,” undangnya.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Dhojantini sangat bersyukur atas telah terlaksananya kajian mengenai Islam dan Keluarga Sakinah serta pemberdayaan perempuan bagi kaum Muslimah Kamboja ini. Disampaikan Noordjannah bahwa mengikhtiarkan pemberdayaan perempuan dengan nilai-nilai Islam adalah menjadi bagian penting bagi kerjasama ‘Aisyiyah dengan Kedutaan Besar Phnom Penh dengan seluruh organisasi Muslim Muslimah di Kamboja.
“Kajian mengenai Islam dan pemberdayaan perempuan merupakan kajian yang amat penting bagi umat muslim maupun umat yang lain karena Islam merupakan agama Rahmatan lil ‘Alamin,” tegas Noordjannah. Selain itu, nilai-nilai Islam juga memberikan kemulian pada laki-laki maupun perempuan untuk menebar kebaikan dan berikhtiar sebaik-baiknya bagi kepentingan umat manusia.
Noordjannah menyampaikan bahwa kajian ini adalah masih dalam tahapan awal dan ‘Aisyiyah akan menyambut baik jika kerjasama ini dapat dilanjutkan dengan kegiatan lain yang dirancang bersama antara PP ‘Aisyiyah dengan KBRI Phnom Penh untuk muslim dan muslimah di Kamboja.
Selain dihadiri oleh organisasi muslim serta muslim muslimah di Kamboja, acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Negara, Ministry of Information Cambodia; Kao Imran. Acara terlebih dahulu diawali dengan pemberian materi oleh Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti ‘Aisyiyah dengan tema Lima Asas Keluarga Sakinah, serta Susilaningsih Kuntowijoyo dengan tema Pendidikan Generasi yang Berkualitas. (Suri)