SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Kamis (16/12), SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen meriahkan waktu jeda PAS dengan meningkatkan life skill santri melalui cooking class. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri DIMSA beserta asatidznya. Cooking day dilaksanakan di halaman utama SMP DIMSA dengan pembagian meja masak tiap angkatan. Cooking day digelar dengan memasak sejumlah 800 potong ayam yang dimasak krispi dengan teknik dusting yang dibagikan oleh crew RPA Jambu Raya Salatiga. Hal ini merupakan ilmu baru bagi anak-anak.
Kegiatan cooking day dimulai pukul 07.30 hingga 11.30 yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Antusiasme anak-anak sangatlah luar biasa, mereka memasak sendiri tanpa campur tangan sedikitpun dari para asatidz. Melalui kegiatan ini, para santri tidak hanya belajar memasak saja, tetapi juga melatih sikap gotong royong, tanggung jawab, dan kebersamaan anak. “Tidak perlu beli ayam krispi lagi, sekarang saya udah bisa membuat ayam krispi sendiri.” Jelas salah satu santri Ponpes DIMSA.
Tidak hanya santri, para asatidz juga turut meramaikan acara dengan memasak ayam krispi di meja masak yang disediakan khusus untuk guru. Direktur Ponpes DIMSA Bapak KH. Ali Rosyidi, S.Pd. membuka acara cooking day dengan melakukan penggorengan ayam pertama yang didampingi oleh Bapak Wibowo Juli Saputro, M.Pd. selaku Kepala Sekolah. Prosesi penggorengan ayam pertama tersebut menjadi opening ceremony kegiatan Life Skill Cooking Day SMP DIMSA.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali santri dengan life skill bagaimana cara membuat ayam krispi yang nikmat namun tetap bernutrisi.” Jelas Wibowo selaku Kepala Sekolah SMP DIMSA.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa Ponpes/SMP DIMSA selalu berkomitmen dalam menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada santri, sehingga terjamin gizi dan nutrisinya. Dengan begitu, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan santri akan lebih mudah dalam menerima setiap ilmu.
Mewujudkan ‘Merdeka Belajar’ tidak hanya dilakukan pada pembelajaran formal di kelas saja, tetapi juga melalui kegiatan outdoor yang disukai anak seperti kelas memasak kali ini. Selain meminimalisasi rasa bosan anak dalam belajar, kegiatan semacam cooking day dirasa lebih efektif dalam melatih keterampilan santri. (Humas Dimsa)