MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah Sumatera Utara berklangsung 18-23 Desember 2021 di Ponpes Daruarafah, Deli Serdang. Dari 1.192 peserta kontingan itu, ada 26 atlet asal Ponpes Muhammadiyah Kualamadu yang menjadi ‘tulang punggu’ kekuatan kontingan Kabupaten Langkat.
26 atlet asalah Ponpes Kualamadu itu akan bertarung pada cabang pidato bahasa Arab, Futsal, Bola Volly, Atletik dan Hadang.
Mudir Ponpes Kualamadu, Ramdani Lc berharap atlet asal Ponpes Kualamadu itu dapat mengukir prestasi terbaik.
Seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, ada sejumlah 1.192 santriawan/santriwati Se Sumatera Utara tampil pada Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah Sumatera Utara (Pospedasu) ke VIII tahun 2021, yang dibuka secara resmi di pendopo Pesantren Darularafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, Ahad (19/12).
Pospedasu 2021 yang dimulai 18-23 Desember itu diikuti ribuan atlet mewakili 21 kabupaten dan kota masing – masing. Pospedasu tahun ini juga diikuti 260 pelatih dan official untuk 10 nomor yang diperlombakan.
Pospedasu ke VIII tahun 2021, secara resmi dibuka Gubsu, Edy Rahmayadi diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, Ir Ardan Noor Hasibuan di Pesantren Darularafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
Dalam sambutan Gubsu yang dibacakan Kadispora Sumut, Ardan Noor, pihaknya menyambut baik event pospedasu tahun ini. Para santri akan tampil menjadi yang terbaik untuk selanjutnya menjadi wakil Sumut pada Pospenas 2022 di Makassar.
“Saya tentu sangat menyambut baik kegiatan Pospedasu 2021 ini karena kegiatan ini selain ajang seleksi santriawan dan santriwati akan menjadi wakil Sumut pada Pospenas 2022, namun juga menjadi media persahabatan dan silaturahim antar pondok pesantren yang ada di Sumut,” kata Gubsu.
Dikatakan Gubsu, olahraga dan seni merupakan dua unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan bangsa. Termasuk sebagai alat pemersatu bangsa melalui karya seni dan prestasi yang diukir para atlet.
Maka, Edy berharap pendidikan olahraga dan seni harus mulai ditanamkan dari diri siswa dan santri mulai tingkat pendidikan anak – anak hingga Sekolah Menengah Atas serta pesantren.
“Olahraga dan seni berperan penting sebagai alat pemersatu bangsa dan mengatasi permusuhan. Olahraga dan seni salah satu unsur penting dalam nasionalisme,” kata Edy.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumut, H Amri Siregar menilai Pospedasu adalah ajang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki karakter pejuang dan kemampuan cerdas.
“Ajang ini untuk menyiapkan generasi santri masa depan kalian. Maka, belajarlah sungguh – sungguh. Dari sini akan terpilih atlet Sumut untuk dibawa ke tingkat nasional,” pesan Amri.
Sementara ketua panitia Pospedasu, Hj Dahliana mengatakan, Pospedasu merupakan ajang seleksi untuk mempersiapkan atlet menghadapi Pospenas 2022.
“Pospedasu bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar pondok pesantren se Sumut. Meningkatkan budaya olahraga dan seni yang bernuansa islami. Kemudian menjaring santriawan dan santriwati potensial dari kabupaten dan kota di Sumut, untuk berlaga di Pospenas 2021.
Pospedasu 2021 mempertandingkan 10 nomor lomba putra dan putri, yakni atletik, pencak silat, futsal, hadang, bola voli. Kemudian pidato 3 bahasa, kaligrafi, kriya, seni lukis islami, dan lomba cipta puisi.
Adapun 21 kabupaten/kota yang ambil bagian, yakni Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Deli Serdang, Medan, Tebingtinggi, Tanjungbalai, Padangsidempuan, Dairi, Gunungsitoli. Kemudian Kabupaten Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Serdang Bedagai, Asahan, Labuhan Batu Utara, Mandailing Natal. Serta Kabupaten Simalungun, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Batubara, dan Labuhan Batu Selatan. (Riz/Syaifulh/Ant)