BOYOLALI, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (PWPM Jateng) Selenggarakan Pelatihan Instruktur wilayah (PIWIL) sebagai upaya bentuk komitmen pengkaderan di tubuh Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah. PIWIL dilaksanakan pada Sabtu hingga Ahad, (17-19/12) yang bertempat di Bungalow, Selo, Boyolali. PIWIL diikuti oleh 55 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, setiap PDPM masing-masing mengirimkan 2 orang perwakilannya.
Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran PWPM Jateng, jajaran PDPM Boyolali dan jajaran PDM Kabupaten Boyolali.
Menurut Eko Pujiatmoko selaku ketua PWPM Jateng menuturkan bahwa dengan adanya PIWIL ini diharapkan bisa memperkuat ideologi sekaligus sebagai upaya komitmen pengkaderan Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah. “Setelah PIWIL ini harapannya masing-masing Daerah yang belum menyelenggarakan Baitul Arqom Dasar (BAD) agar bisa segera melaksany dan untuk tingkat karesidenan nantinya bisa menyelenggarakan Baitul Arqom Madya (BAD)”. Jelas Eko.
Ini merupakan tugas para pimpinan untuk mencetak kader yang berkualitas di Jawa Tengah. “Maka dari ini kita membuka seluas-luasnya kepada para keder untuk mengikuti jenjang pengkaderan yang lebih tinggi yakni Baitul Arqom Paripurna (BAP)”. Tandasnya.
Sementara itu Wakil Ketua PDM Kabupaten Boyolali Jamhari Harahap sangat berharap dengan adanya PIWIL ini bisa mencetak instruktur yang kompeten dalam aspek kognitif dan afektif. “Menjadi Instruktur yang profesional tentu harus menguasai permasalahan serta memiliki kemampuan transfer expert sehingga masalah pengkaderan bisa teratasi dengan baik”. Paparnya.
Sebagai tindak lanjut diselenggarakannya PIWIL, peserta diberikan waktu selama 14 hari untuk menginfokan tanggal pelaksanaan BAD di tiap daerah dan maksimal 90 hari harus sudah melaksanakan BAD di tiap-tiap daerah. (Ranov)