ENREKANG, Suara Muhammadiyah– Milad ke – 109 Muhammadiyah tingkat Kabupaten Enrekang berlangsung sukses dan meriah. Kesuksesan tersebut juga menandai kesiapan Enrekang sebagai tuan rumah Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan pada tahun 2023 mendatang.
Peringatan milad tersebut digelar di perguruan Muhammadiyah Kalosi, Enrekang, Ahad, 19 Desember 2021.
Ketua Panitia Saddam Ramli mengungkapkan bahwa kegiatan ini dihadiri lebih dari 1000 orang warga Muhammadiyah, yang merupakan pengurus cabang ranting, amal usaha, dan simpatisan Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir bisa hadir secara virtual melalui aplikasi zoom. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse beserta beberapa anggota PWM juga hadir secara langsung,” jelas Saddam, melalui keterangan tertulis, Senin 20 Desember 2021.
Selain itu, lanjutnya, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Asman, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah turut hadir.
Saddam menambahkan, selain sambutan dan pidato Milad 109 dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ketua PWM Sulawesi Selatan, dan Bupati Enrekang, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukkan seni bela diri Tapak Suci, pertunjukan musik tradisional seruling bambu, qasidah, persembahan tarian, dan ulasan sejarah kehadiran Muhammadiyah di Enrekang.
Milad juga menjadi ajang promosi perguruan Muhammadiyah, baik TK Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA), MI , Mts, SMP, MA dan SMA Muhammadiyah Enrekang. Selain itu, promosi bagi Pesantren Muhammadiyah Enrekang yang baru dirintis.
Kepala Sekolah Mts Muhammadiyah Kalosi Harianto, sebagai tuan rumah pelaksanaan Milad ini, merasa sangat bersyukur karena acara berjalan sukses sesuai target.
“Alhamdulillah, selain sukses Milad, lelang pembebasan lahan pengembangan sekolah seluas 50 x 50 M dengan 250 juta, berhasil dilunasi oleh Bapak Bupati, Anggota DPR RI Mitra Fahruddin, beserta warga simpatisan Muhammadiyah Enrekang. Terimakasih tak terhingga untuk semuanya, semoga berkah dan amal baik untuk semuanya,” ujar Harianto.
Ada pula penyerahan wakaf tanah kebun produktif seluas 2 hektar dari H Syarifuddin kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang untuk pengembangan pendidikan pesantren.
Kesiapan Tuan Rumah Musywil
“Momentum Milad kali ini diharapkan sebagai ajang konsolidasi organisasi dan kesiapan Enrekang sebagai tuan rumah Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan pada tahun 2021 mendatang,” ungkap Saddam Ramli, yang merupakan tenaga ahli agama di Pemkab Enrekang.
Usai peringatan milad, dilanjutkan dengan rapat koordinasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Bupati Enrekang.
“Hasil rapat koordinasi antara PDM, PWM dan Bupati Enrekang meyepakati Muswil Muhammadiyah Sulawesi Selatan akan dilaksanakan pada bulan April 2023. Musypim dijadwalkan 7 April, Musywil 8-10 April 2023,” jelas Saddam.
Panitia lokal, kata Saddam bertanggungjawab menyediakan biaya operasional kegiatan yang meliputi konsumsi, akomodasi, fasilitasi rapat rapat, transportasi, serta layanan administrasi.
“Insyaallah Enrekang siap menjamu sekitar 2000 orang peserta dan penggembira Musywil Muhammadiyah yang akan hadir 2023 mendatang,” tutup Saddam
Nostalgia Ketua PWM
Dalam sambutannya, Ketua PWM Sulsel Prof Ambo Asse memiliki kenangan khusus di Kalosi, yang menjadi lokasi pelaksanaan milad ini. Saat itu sekitar tahun 1991, merupakan saat pertama kali Ambo Asse berkunjung ke Enrekang. Ia mendampingi KKN IAIN Alauddin Makassar.
“Waktu itu, saya bersama seorang teman, melakukan survei lokasi pakai motor. Saat tiba di Belajen, motor kami macet. Malam pun telah tiba. Untung ada orang yang lewat. Saya bertanya, apakah ada sekolah Muhammadiyah yang dekat dari sini? Orang itu menjawab, dia tahu rumah kepala sekolah Muhamamdiyah itu. Kami diantar ke sana, ternyata Kepala Sekolah itu adalah Pak Muslimin Bando. Malam itu kami menginap di sana,” kenang Ambo.
Namun tantangan belum usai. Saat masuk ke desa lokasi KKN Ambo Asse berjalan kaki dari Baraka masuk ke Desa Salukan, ditemani Korcam Mahasiswa KKN.
“Mahasiswa yang menemani saya jalan kaki adalah Korcam KKN. Mahasiswa itu bernama Yunus Busa, sekarang Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang,” ungkap Ambo Asse, yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Setelah cukup jauh berjalan kami, barulah Kordes mahasiswa dari Desa Salukan menjemput mereka dengan kuda. “Luar biasa pengalaman saya di Kalosi ini,” kenang Ambo disambut tepuk tangan peserta milad.