YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Di usianya yang telah melampaui setengah abad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil membangun dan mempertahankan budaya prestasinya yang selama ini secara konsisten digenggam dan dijadikan sebagai pijakan utama. Meskipun sepanjang dua tahun terakhir UAD telah menjalankan perkuliahan dan berbagai kegiatan lainnya secara daring, hal tersebut tidak menyurutkan daftar capaian dan prestasi yang dibawa pulang oleh UAD di tahun ini.
Tahun ini UAD berhasil meraih peringkat 1 di antara Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia dan peringkat 23 secara keseluruhan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tim UAD yang lolos berasal dari Prodi Psikologi yang meraih Juara 2, Prodi Biologi sebagai Juara Favorit, dan Fakultas Kedokteran sebagai Juara Favorit. Di tahun yang sama, prestasi UAD berhasil menduduki peringkat ke-15 nasional dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan pemeringkatan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Mahasiswa (SIMKATMAWA) Kemendikbudristek. Kenaikan ini dinilai signifikan melihat pada 2018 UAD berada di peringkat ke-49.
Dalam Laporan Rektor UAD yang dibacakan pada puncak Milad UAD ke-61 Senin (20/12) sangat jelas bahwa selain pengembangan dan penguatan ekosistem pendidikan yang ada di dalam kampus, UAD juga tidak surut untuk terus berbuat dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Tidak hanya berhasil menggenjot jumlah karya ilmiah dosen yang berada dalam database scopus – yang pada 2021 mengalami kenaikan sebanyak 252 dibandingkan tahun sebelumnya, namun juga mewujudkan hilirisasi hasil penelitian tersebut dalam berbagai macam bentuk salah satunya melalui pengabdian masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tema Milad yang diusung oleh UAD tahun ini yaitu, ‘Transformasi Teknologi untuk Ketahanan Ekonomi Menuju Pembangunan Berkelanjutan’.
Pada 2021 UAD telah menambah jumlah desa mitranya menjadi 15 desa dari 5 desa pada 2020. Salah satu program yang dijalankan adalah pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terletak di Kalurahan Serut Gunung Kidul. Pembangkit tersebut menggunakan teknologi Internet of Things yang bisa dikontrol kapan dan dari mana saja. Implementasi teknologi ramah lingkungan yang dimanfaatkan untuk mengoperasikan pompa air sehingga 100 kepala keluarga di area tersebut telah merasakan manfaat ekononomi dari teknologi tersebut.
Komitmen UAD yang sangat besar terhadap masyarakat mengantarkan UAD untuk menerima penghargaan Abdidaya 2021 oleh Kemendikbudristek sebagai PTS terbaik dalam pelaksanaan berbagai program pengabdian masyarakat dan pemberdayaan desa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang turut hadir dalam Milad UAD ke-61 tersebut turut mengakui bahwa UAD telah berhasil mempertahankan budaya dan tradisi inovasi meskipun dalam situasi krisis. Muhadjir menegaskan bahwa usia UAD cukup belia untuk mampu berbuat dan meraih prestasi yang sedemikian rupa.
“Perguruan Tinggi sangat lekat dengan tradisi. Untuk membangun tradisi tidak bisa dibangun sekali jadi namun butuh waktu yang panjang sehingga dapat mewujudkan budaya akademik dan institusi yang menjadi watak dan pembeda sebuah perguruan tinggi,” tutur Muhadjir.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang hadir melalui sambungan video berpesan bahwa hendaknya momentum milad dijadikan UAD sebagai langkah perbaikan sehingga problem dan kekurangan yang dihadapi dapat mendapatkan perhatian. Haedar juga menghimbau ajang milad UAD ini untuk dijadikan sebagai ajang konsolidasi untuk memperkuat diri dan juga persyarikatan.
“Ketiga, UAD sebagai PTM harus mampu melakukan aktivitas Catur Darmanya dengan akselerasi yang semakin berkualitas dan berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Ini harus menjadi kekuatan nilai, yang membuat UAD sebagai distinctive feature bagi universitas lainnya.” (Th)