SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Guna meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas), pada hari Rabu, 22 Desember 2021 adakan pelatihan guru dan karyawan (gukar), kegiatan ini diikuti oleh seluruh gukar sekitar 84 orang dan dilaksanakan dalam 2 sesi.
Sesi pertama yang menyampaikan materi adalah Dra Munaiyah, M.Pd., (Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan kota Surabaya) dengan tema Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru. Sedangkan sesi kedua yang menyampaikan materi Dr. H. Sholikin Fanani, M.MPSDM. (Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur) dengan tema Penguatan Ideologi Muhammadiyah.
Sholikin, M.Pd.I sebagai Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 15 Surabaya memberikan sambutan saat pembukaan mengatakan,”semua guru dan karyawan SD Muhammadiyah 15 Surabaya diharapkan mampu memahami paradigma baru pendidikan saat ini, sehingga kita mampu bersaing dan bisa berkompetisi menjadi sekolah yang unggul,”tuturnya sambil tersenyum bangga bisa menghadirkan dua narasumber yang profesional sesuai bidangnya.
Pada sesi pertama bersama Dra Munaiyah, M.Pd , merasa bangga dan terhormat karena bisa kembali bersilaturahmi ke SD Muhammadiyah 15 Surabaya,”sudah lama saya belum bisa hadir di sekolah ini, SDM Limas, Alhamdulillah sekarang bisa hadir dan bertemu dengan teman-teman guru dan karyawan semua,”ungkapnya sambil mengingat masa lalu sebelum ada amanah di Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan kota Surabaya.
Dalam menyongsong perubahan kurikulum (Paradigma Baru) sekolah harus bersiap untuk beberapa perubahan dan harus melalui beberapa tahapan.
Kurikulum baru, utamanya dilaksanakan oleh sekolah-sekolah penggerak.”Tetapi bagi sekolah selain sekolah penggerak, boleh melaksanakan avisiaasi Kurikulum untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong perubahan Kurikulum.” Sambung Muna, panggilan akrabnya sambil tersenyum bangga dihadapan peserta.
Sedangkan pada sesi 2 Dr. H. Sholikin Fanani M.Pd., menyampaikan menjadi guru dan karyawan di Muhammadiyah sangat berbeda dengan menjadi guru di sekolah lainnya, karena menjadi guru dan karyawan Muhammadiyah harus siap tertunda dan mengerti betul tentang sejarah, visi, misi Muhammadiyah.
Guru dan karyawan Muhammadiyah dituntut untuk bersifat profesional, tanggungjawab, dedikasi, amanah, memberi, melayani dan mandiri.”Pendidikan Muhammadiyah berbeda dengan pola pendidikan lainnya. Di Muhammadiyah tidak hanya mencerdaskan anak didik saja tapi mencetak generasi dan kader yang cerdas dan berakhlakul karimah.”Ungkap Sholikin sambil mencontohkan kisah KH. Ahmad Dahlan di film Sang Pencerah.
Urgensi pendidikan Muhammadiyah meliputi tilawah, tazkia, ta’lim dan tauhid. Sedangkan profil guru Muhammadiyah itu beriman dan bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlakul karimah dan menjadi teladan, peduli dan rendah hati, terampil dan pandal bergaul, amanah dan memiliki tanggungjawab yang tinggi.
Terakhir yang disampaikan Sholikin,”syarat guru yang baik Credibility, Confident, Change, Challange, Coach, Communication, dan Countinuous learning, semoga kita semua mampu melaksanakan sesuai tugas yang diberikan Persyarikatan Muhammadiyah.” Sambungnya sambil menutup pelatihan dengan bacaan Alhamdulillah. (Ali Shodiqin)