YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meraih kesempatan dana hibah program Matching Fund yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program Matching Fund merupakan bentuk konkrit dukungan Kemendikbud untuk menciptakan kolaborasi dua pihak yakni lembaga perguruan tinggi dengan pihak industri melalui platform Kedaireka.
Melalui dana hibah ini, Prodi Akuntansi UMY berfokus pada peningkatan skala usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Potorono khususnya tata kelola keuangan dengan menghadirkan modul Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan optimalisasi software akuntansi.
Ketua program hibah, Dr. Harjanti Widiastuti, M.Si., mengungkapkan alasan dipilihnya BUMDes Potorono sebagai pihak yang dibersamai ini dikarenakan sebelumnya pernah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Potorono.
“Sebelumnya sudah pernah ada pengabdian masyarakat disana, sehingga kita tahu benar problem-problem yang ada disana seperti apa, sehingga bisa jadi tempat mahasiswa memperoleh ilmu,” terangnya.
Menurutnya, BUMDes Potorono juga memiliki peluang besar untuk terus berkembang. Namun, keterbatasan pada tata kelola keuangan BUMDes Potorono menjadi kendala yang kemudian membuat Harjanti bersama Tim melangsungkan programnya di tempat tersebut.
“Meskipun BUMDes Potorona punya banyak unit usaha dan berkembang, tapi tata kelola keuangan masih sangat terbatas. Padahal mereka berkembang dan sangat memungkinkan untuk memperoleh hibah dari berbagai pihak. Sementara untuk mendapatkan hibah akan dilihat dari kinerja BUMDes salah satunya tata kelola keuangan,” paparnya saat dihubungi melalui WhatsApp pada Kamis (23/12).
Lebih lanjut, dalam rangka menjalankan program Matching Fund, Ia bersama Tim hibah telah mengadakan konsinyering penyusunan modul Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan pendampingan input data ke sistem akuntansi yang melibatkan dosen, mahasiswa, supervisi, bendahara-bendahara unit usaha dan BUMDes, serta Syncore Consulting di Grand Rohan Hotel pada Jumat (10/12).
Menurut Harjanti, konsinyering tersebut ditujukan untuk mengkonfirmasi temuan dan rekomendasi kepada pihak BUMDes.
Sedang kegiatan pelatihan dan pendampingan input data ke sistem akuntansi BUMDes bertujuan untuk memanfaatkan software BUMDes Potorono yang sudah ada sebelumnya. Karena sejauh ini software akuntansi milik BUMDes Potorono kurang optimal akibat belum ada ketersediaan dan kesiapan data yang relevan dan andal yang akan dimasukkan.
Harjanti berharap melalui program ini, unit-unit bisnis BUMDes Potorono dapat memiliki catatan keuangan yang baik sehingga tersedia data yang relevan dan andal untuk penginputan ke software akuntansi.
Tidak hanya itu, dalam penutupnya Ia juga berharap bahwa modul SIA nantinya tidak hanya bermanfaat bagi BUMDes Potorono, akan tetapi BUMDes lain dengan masalah yang sama juga dapat memanfaatkannya. (nsn)