• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Meramu Sistem Pangan Ramah Lingkungan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
26 Desember, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Meramu Sistem Pangan Ramah Lingkungan
Share

Meramu Sistem Pangan Ramah Lingkungan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menjadi salah satu nara sumber pada pelatihan mubalighah lingkungan yang diselenggarakan oleh LLHPB PP ‘Aisyiyah pada Ahad (26/12/2021), pendiri Sekolah Pagesangan Diah Widuretno mengatakan, pangan merupakan salah satu penyumbang dari persoalan kerusakan lingkungan.

Baca Juga

Sampah Ancaman Bagi Kehidupan

Lestarikan Ekosistem Laut, Lazismu dan Koling Tanam 1000 Pohon Mangrove

Menurut dia, sistim pangan global bertanggung jawab atas 1/3 emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia dan 30% berasal dari peternakan dan perikanan yang tidak ramah.

“Sebanyak 60% dari area pertanian dunia didedikasikan untuk peternakan, meskipun hanya memenuhi 24% dari konsumsi daging global,”tuturnya.

Dia menjelaskan, sistim pangan global di antaranya sistem produksi, distribusi dan konsumsi berjarak jauh dan tidak saling terkait, serta mega Industri pangan mega capital serta produktifitas berorientasi mencari keuntungan sebagai tujuan, sementara Sumber Daya Alam dianggap semata-mata factor produksi.

“Skala besar dan raksasa, ribuan bahkan jutaan hektar lahan alih fungsi, budidaya secara monokultur anti keragaman. Hala ini dapat memicu terjadinya pemanasan global,”ungkapnya.

“Karbohidrat dikerucutkan pada gandum, padi dan jagung, penggunaan bibit unggul yang rakus hara menyebabkan benih-benih local punah. Penggunaan pupuk dan pestisida menyebabkan tanah mati dan ekosistem menjadi tidak seimbang,”imbuhnya.

Dia mengatakan, sistim pangan lokal harus digiatkan. Menurut dia, sistim pangan lokal berorientasi pada upaya bertahan hidup, tidak semata-mata mencari keuntungan, berskala kecil, dan luas lahan yang dibutuhkanpun tidak besar bahkan bisa memanfaatkan lahan yang ada di pekarangan.

“Budidaya secara polikultur, jenis tanaman beragam, jenis tanaman yang dibutuhkan bisa ditanam sendiri, menanam benih-benih heirloom atau benih pusaka meski mulai didesak bibit unggul,”pungkasnya.

Dia mencontohkan strategi pangan lokal yang dilakukan di Wintaos Gunungkidul. Kata dia, penduduk di sana menanam berbagai macam kebutuhan pangan, baik karbohidrat, kacang-kacangan, sayur, rempah dan buah.

Di samping itu kata Diah, para penduduk memperbanyak jenis karbohidrat yang ditanam, baik beragam jenis umbi-umbian, maupun beberapa jenis serealia yang mereka atur sebagai pangan pokok dan pangan cadangan.

“Penyimpanan, pengaturan dan pergiliran pangan pokok harus dilakukan, mengingat mereka hanya bisa menanam di musim hujan, sementara kebutuhan pangan tiap hari, sepanjang tahun,”ungkapnya.

Dia menambahkan, pendudk di sana tidak menjual pangan pokok, hanya menjual pangan non pokok, hal itu merupakan nilai umum yang mereka pegang saat ini.

Etika lingkungan dalam pangan menurut dia bahwa dalam memproduksi pangan tidak hanya berorientasi pada ketercukupan pangan manusia tapi juga harus mempertimbangkan kelestarian alam dan sumber daya alam untuk generasi selanjutnya. (Iwan Abdul Gani)

Tags: Ketahanan Panganlingkunganllhpb
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pesan Muhammadiyah di Hari Bumi: Rawat Planet Kita dengan Baik!
Berita

Sampah Ancaman Bagi Kehidupan

11 September, 2023
Lestarikan Ekosistem Laut, Lazismu dan Koling Tanam 1000 Pohon Mangrove
Berita

Lestarikan Ekosistem Laut, Lazismu dan Koling Tanam 1000 Pohon Mangrove

4 September, 2023
Sekolah Konservasi Giriwana: Inisiasi HW Peduli Lingkungan
Berita

Sekolah Konservasi Giriwana: Inisiasi HW Peduli Lingkungan

1 September, 2023
Next Post
Refleksi Akhir Tahun PCM Depok Sleman, Abdul Mu’ti: Harus Lebih Baik

Refleksi Akhir Tahun PCM Depok Sleman, Abdul Mu’ti: Harus Lebih Baik

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In