Refleksi Akhir Tahun PCM Depok Sleman, Abdul Mu’ti: Harus Lebih Baik
Sleman – Tahun 2021 tinggal menghitung hari akan berakhir. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok Sleman menggelar Pengajian Ahad Pagi bertemakan “Refleksi Akhir Tahun 2021 dan Resolusi Tahun 2022” bersama Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Dalam pemaparannya, Mu’ti menyatakan pentingnya refleksi sebagai sarana introspeksi diri. Menurutnya orang cerdas bukanlah yang tidak pernah berbuat salah akan tetapi bisa mengambil pelajaran dari kesalahannya di masa lalu. “Memasuki penghujung tahun 2021, marilah kita refleksi diri bukan untuk menyesali tetapi sebagai bentuk mawas diri,” ujarnya di awal pengajian.
Setelah melakukan refleksi masa lalu, maka perlu resolusi menghadapi masa depan. Ada dua bekal yang perlu dipersiapkan seorang Muslim untuk menyambut Tahun Baru. Bekal pertama adalah keimanan. Iman adalah dasar untuk menjadi pribadi bertakwa. Dalam QS Al-Hasyr ayat 18, kata takwa diulang dua kali. Menurut Ulama’ Tafsir, pengulangan ini bermakna pentingnya pesan Allah perihal takwa. “Pada situasi apa pun, takwa tidak boleh ditinggalkan mengingat banyak kuasa Allah yang terjadi di luar perkiraan manusia,” tambahnya menjelaskan.
Selain iman, bekal kedua menghadapi tahun baru adalah ilmu. Perkembangan teknologi dan pengetahuan berguna untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan bekal ilmu, kita perlu memikirkan bagaimana cara dakwah Muhammadiyah pasca pandemi Covid-19 nantinya. Tentu dakwah di masa depan menghadapi situasi yang berbeda dari sebelum pandemi. “Kita dihadapkan pada kondisi ekonomi yang sulit, banyak anak yatim baru, dan permasalahan sosial ekonomi lainnya, yang tentu lebih menjadi prioritas Muhammadiyah,” ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.
Beliau juga mengingatkan bahwa hidup manusia dibatasi oleh waktu yang akan menemui ujungnya. Karenanya, dalam menyambut tahun 2022 nanti kita harus lebih berhati-hati dan mawas diri, seraya berharap tahun-tahun yang akan datang kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. “Dengan kita melakukan refleksi, kita bertobat dan setelah itu hendaknya beramal saleh, sebab itulah tobat yang sebenar-benarnya,” pungkasnya mengakhiri pengajian. (Humas PCM Depok/Ganjar)