Tapak Suci Ponorogo Menebar Pesona Dakwah
UKT Siswa dan Pembekalan Jurus Khas Jatim
“Patah tumbuh hilang berganti, hilang satu tumbuh seribu selaksa bunga matahari”
Demikian, ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sikap optimisme para siswa kader dalam mengikuti kegiatan UKT Ujian Kenaikan Tingkat Siswa dan Pembekalan Jurus Khas Jawa Timur (Jurus Merpati, Lembu, dan Harimau). Acara digelar di SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo, Sabtu-Ahad, 25-26 Desember 2021.
UKT siswa diikuti sebanyak 135 siswa, dan pembekalan jurus sebanyak 80 kader. Acara dibuka langsung oleh Ketua PDM Ponorogo, Bapak Drs.H.Moh. Syafrudin, MA. Dalam sambutannya, Ketua PDM menyatakan sangat berkepentingan dengan keberadaan tapak suci Ponorogo.
Tapak Suci merupakan Ortom yang luwes, dakwah yang tidak bisa ditembus oleh Ortom lain atau pun Muhammadiyah sekalipun, Tapak Suci bisa melakukannya. Bahkan, Tapak Suci lebih dulu berkembang pesat di berbagai pelosok daerah, bahkan meluas dan mendunia. Tapak Suci sangat efektif sebagai media dakwah melenial di tengah perubahan jaman yang serba cepat. Seni Beladiri pencak silat harus dipelihara dan ditumbuhkembangkan sebaga media dakwah amar makruf nahi mungkar sekaligus dakwah kultural.
Dr. Mulyani, selaku Ketua Umum Pimda 023 Ponorogo merasa bangga dan terharu terhadap antusiasme peserta UKT. Disemester pertama kepemimpinan beliau Tapak Suci Ponorogo telah melakuakn banyak terobosan dan beberapa kegiatan, mulai dari pelantikan pimpinan, pengiriman atlit di event internal Tapak Suci, pengiriman peserta sarasehan pendekar di malang, pengiriman pembekalan jurus khas Jatim, jurus harimau di Sidoarjo, jurus merpati di malang, jurus lembu di Jember. Dan yang membanggakan adalah keberhasilan tim Tapak Suci Ponorogo dalam event Kejuaraan IPSI antar Perguruan dengan hasil mendapatkan prestasi Juara umum kedua kejurkab IPSI 2021.
Dalam sambutannya, Dr. Mulyani mendorong kepada peserta UKT siswa untuk menekuni dan terus berlatih dengan sungguh-sungguh keilmuan tapak suci, ragawi, mental beladiri, dan Al Islam Ke Muhammadiyah. Siswa dan kader tapak suci juga harus fasih dalam membaca Al Qur’an. Belajar dan terus menimba ilmu dengan cara yang santun penuh semangat. Kepada para kader harus meningkatkan keilmuan nya, menjaga kekompakan, aktif dalam menggerakkan latihan di cabang masing masing.
UKT siswa dan pembekalan jurus khas Jatim telah memberikan harapan yang besar dan menambah keyakinan akan kejayaan tapak suci Ponorogo.
Farhan, salah satu peserta ikut siswa usia dini 9 tahun, ia menyatakan senang bisa menjadi siswa tapak suci dan sudah mencapai tingkat melati dua. “saya senang ikut tapak suci dan akan terus belajar hingga mencapai sabuk hitam, pungkasnya”, Tapak Suci Ponorogo, Bersatu, Bersama, Insyallah Bisa!!!