Refleksi Akhir Tahun PDM Gorontalo Memperkuat Basis Gerakan

Refleksi Akhir Tahun PDM Gorontalo Memperkuat Basis Gerakan

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Gorontalo Menggelar kegiatan Refleksi akhir Tahun dengan tema “Memperkuat Basis Gerakan di Tahun 2022″ dan mengumpulkan Pimpinan Cabang Se Kota Gorontalo, Ortom tingkat Kota yaitu Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Tapak Suci dan Hisbul Wathan yang berlansung di Kantaor Bersama Darul Arqam ( 30/12/2021).

Sekretaris PDM Kota Gorontalo Mahmud Gobel, M. Pd selaku moderator dalam pengantarnya menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja dilaksanakan dilakukan di kantor bersama agar Ortom segera menempati kantornya sekaligus silaturrahim serta evalusi kegiatan selama tahun 2021,” tegasnya.

Ketua PDM Kota Gorontalo Dr. Arfan A. Tilome dalam dalam pengantarnya menyampaikan refleksi itu ibarat melihat ke kaca, dimana jika kita bercermin di kaca, maka yang kita lihat adalah kekurangan, mulai posisi rambut, pakaian, dan lain- lain. Jadi apa yang kurang di Tahun 2021 sebelum memasuki Tahun 2022, kita perlu ada evaluasi, memotret kekurangan, mendiagnosa kekurangan agar bisa diperbaiki di Tahun 2022,” ucapnya.

Lanjut Arfan Tilome ada Dua faktor yang perlu kita evaluasi yaitu faktor eksternal dan Faktor internal. Faktor eksternal dimana kita memandang dunia sekarang yang serba kompetitif, ibarat ibarat Muhammadiyah ini kendaraan, semua ingin melaju dengan kecepatan tinggi, harus evaluasi sejauh mana kecepatan gerakan

“Apakah kita masih kategori lambat, jangan sampai kendaraan lain lebih cepat, sedangkan kita lambat, jangan sampai Muhammadiyah tinggal nama, makanya perlu produksi dakwah yang sesuai dengan kondisi zaman. Media Sosial sekarang yang begitu cepat informasinya baik itu facebook, IG, Whatshapp, Telegram, Twitter, Youtobe yang banyak mempengaruhi cara berpikir orang maka produksi dakwah di media sosial perlu kita maksimalkan,” tegasnya.

Faktor Internal yaitu lambatnya proses kaderisasi di angkatan Muda Muhammadiyah, dulu perkaderan itu padat sekali, Buka tutup di zaman saya jadi aktivis IMM, nyaris gak ada waktu untuk istirahat, Kurangnya Solidaritas di Internal Muhammadiyah dimana jika PDM mengundang terkadang ortom dan PCM tidak menyempatkan hadir, Amal usaha Muhammadiyah banyak dikuasai oleh orang lain, Struktur organisasi kita yang tidak massif kebawah, cabang dan ranting Muhammadiyah sebagai gerakan tidak aktif dalam melaksanakan kegiatan pengajian sebagai ruh gerakan Muhammadiyah,” tutupnya.

Refleksi dilanjutkan curah gagasan dan pendapat dimana Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Zainuddin, S.IP menyampaikan pendapatnya bahwa membenahi kaderisasi yang paling pertama harus di benahi adalah ortom yang paling muda usianya yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Jika IPM aktif melakukan pengkaderan di Sekolah – sekolah ,baik sekolah Umum dan sekolah Muhammadiyah

Maka trasformasi kader ke IMM, Nasyiah dan Pemuda Muhammadiyah tinggal menunggu waktunya, maka harus ada support dan himbauan ke sekolah Muhammadiyah untuk melaksanakan Taruna melati sehingga Ranting IPM aktif. “Alhamdulillah Pemuda Muhammadiyah yang dilantik maret 2021 baru berhasil membentuk 1 cabang yaitu cabang Kota Tengah, semoga di Tahun 2022, 9 kecamatan akan kita maksimalkan pembentukan cabang, mohon doa dan dukungannya Ayahanda,” tutupnya.

Exit mobile version