Kuli Angkut Semen, Nuraini Terima Bantuan Motor FKIP Unismuh
MAKASSAR – Para aktivis Muhammadiyah di Sulsel bergerak cepat merespon informasi adanya kader perempuan organisasi itu yang menjadi kuli angkut semen di Kabupaten Pinrang.
Nuraini, nama kader Tapak Suci dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang videonya viral di media sosial sebagai kuli angkut semen. Ia bersama keempat saudaranya, membantu orang tuanya menjalankan profesi buruh kasar tersebut.
Saat ini Nuraini duduk sebagai mahasiswa semester empat di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar.
Nuraini memenuhi undangan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Irwan Akib dan Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib PhD, untuk bertemu, di Gedung FKIP Unismuh Makassar, Rabu 5 Januari 2022.
Irwan Akib menyebut, kisah Nuraini juga telah sampai di telinga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
“Beliau memberi petunjuk, agar kami mengambil langkah yang bisa membantu Nuraini dan keluarganya secara berkelanjutan,” jelas Irwan Akib, yang juga mantan Rektor Unismuh Makassar.
Muhammadiyah Pinrang, lanjutnya, telah memberi bantuan kepada Nuraini dan keluarga. Namun pihaknya ingin bantuan yang diberikan kepada Nuraini bisa berdampak jangka panjang pada kehidupan Nuraini dan keluarga.
Untuk biaya kuliah, Nuraini telah mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Kemdikbudristek. Namun ia masih terkendala biaya hidup, dan membantu orang tuanya mencari nafkah.
Oleh karena itu, Irwan menawarkannya menjadi guru olahraga di Lab School SD Unismuh. Selain itu, ia juga ditawarkan menjadi pembina di asrama SMP Unismuh Makassar.
“Jadi Nuraini tidak perlu keluar biaya untuk sewa kamar kos lagi. Ia bisa tinggal di asrama sebagai pembina. Dia bisa jadi membina pada aspek pembinaan fisik keolahragaan. Nuraini ini juga bisa mengajar anak-anak mengaji juga,” jelas Irwan, yang hingga saat ini masih menjadi Kepala Sekolah SMP Unismuh Makassar.
Bukan hanya itu, Irwan juga menyebut, bahwa salah seorang koleganya, sesama aktivis Muhammadiyah di Yogyakarta, bersedia menguliahkan adik laki-laki Nuraini hingga sarjana di Kota Pelajar itu.
Nuraini memiliki empat orang adik. Adik laki-lakinya, telah terdaftar sebagai mahasiswa semester satu di salah satu PTS di Pinrang. Sementara dua adik perempuannya, masih duduk di bangku kelas II dan III di SMK. Adik perempuan bungsunya, masih duduk di bangku SMP.
“Silakan disampaikan kepada orang tuanya untuk dipertimbangkan. Kami tunggu jawaban nanda,” ucap Irwan kepada Nuraini.
*FKIP Unismuh Peduli*
Di tempat yang sama, Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib PhD yang terenyuh mendengar kisah Nuraini, langsung menggelar rapat kilat Bersama Tim FKIP Peduli.
“Khusus untuk adik Nuraini yang masih duduk di kelas III, jika ingin kuliah di FKIP Unismuh, maka semua biaya kuliahnya akan ditanggung oleh Program Beasiswa FKIP Peduli,” jelas Erwin.
Selain itu, FKIP Peduli juga akan berinisiatif memberikan bantuan motor yang bisa digunakan sebagai kendaraan operasional. “Apalagi kalau Nuraini nanti menjadi pembina di asrama maupun guru di SD Unismuh, tentu membutuhkan kendaraan untuk ke kampus, maupun menjalankan aktivitas organisasi di Tapak Suci dan IMM,” kata Erwin.
Bantuan motor tersebut, lanjutnya, akan diserahkan bersamaan dengan penyerahan bantuan dari Rektor Unismuh Prof Ambo Asse. Penyerahan bantuan ini digelar saat seremonial penyerahan SK definitif karyawan Unismuh Makassar sebanyak 92 orang, di Lantai 1 Fak Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh.