Kisah Nuraini, Mahasiswi Kuli Angkut Semen Kini Terima Bantuan Unismuh
MAKASSAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Dr Ambo Asse menyerahkan bantuan untuk Nuraini. Ia merupakan kuli angkut semen yang viral di media sosial beberapa waktu lalu. Penyerahan bantuan dilakukan dalam acara penyerahan SK Tenaga Kependidikan Unismuh, di Aula Fakultas Kedokteran Unismuh, Jl Sultan Alauddin Makassar, Kamis, 6 Januari 2022.
Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai sebesar lima belas juta rupiah. Selain itu, Unismuh juga menawarkan Nuraini menjadi guru bantu untuk mata pelajaran Olah Raga di SD Unismuh Makassar dan Pembina Tapak Suci di Ma’had Al Birr Unismuh Makassar.
Hal itu disampaikan Wakil Rektor II Unismuh Makassar Dr Andi Sukri Syamsuri di acara yang sama, sebelum penyerahan bantuan oleh Rektor Unismuh.
Menurut Andis, sapaan akrab WR II Unismuh ini, Nuraini dan empat saudaranya, membantu kedua orang tuanya sebagai kuli angkut semen di Kabupaten Pinrang. Untuk setiap zak yang diangkutnya, ia diberi upah 600 rupiah.
Meski hidup dalam keterbatasan, orang tua Nuraini mendorong anak-anaknya untuk terus sekolah. Nuraini saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNM. Adik laki-lakinya mahasiswa semester II di salah satu PTS di Pinrang. Dua adik perempuannya duduk di bangku SMA, dan adik perempuan bungusnya masih SMP.
Selain sibuk kuliah dan mencari nafkah, Nuraini juga aktif berorganisasi dalam Perguruan Bela Diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Ia juga pernah ikut beberapa kejuaraan pencak silat.
Viralnya kisah hidup Nuraini, kata Andis, juga telah diketahui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Melalui Mantan Rektor Unismuh Prof Irwan Akib, Ketua Umum PP Muhammadiyah, melalui Prof Irwan Akib, meminta kami mengambil langkah untuk membantu keluarga nanda Nuraini,” tegas Koordinator Unismuh Makassar Peduli ini.
Andis melanjutkan, salah seorang kolega Irwan Akib di Yogyakarta, Prof Nur Rahman, malah siap menyekolahkan adik laki-laki Nuraini di kota pelajar tersebut.
Pada acara yang sama, Tim FKIP Unismuh Peduli juga memberikan satu unit sepeda motor untuk digunakan sebagai kendaraan operasional Nuraini. Bantuan motor tersebut diserahkan langsung Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib PhD.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse mengapresiasi kegigihan Nuraini dalam bekerja keras. “Bekerja termasuk ibadah. Apalagi Nuraini bekerja keras membantu orang tuanya mencari nafkah. Sejak kecil, saya juga dididik membantu orang tua. Dulu orang tua saya petani, tentu saya juga harus turun ke sawah,” kenang Ambo Asse.
Nakhoda Unismuh ini melanjutkan, bahwa landasan teologis yang membuat Muhammadiyah bergerak untuk membantu orang lemah, merujuk pada Alquran surah Al-Maun. “Muhammadiyah bangun panti asuhan, bangun rumah sakit, semangatnya mengamalkan surat Al-Maun,” jelas Guru Besar Ilmu Hadits ini.
Namun Ambo mengingatkan jajarannya, agar yang diberikan bantuan bukan sekadar kasus yang viral, tapi siapa saja yang membutuhkan.
Semangat pentingnya bekerja keras dan ikhlas ini juga ditekankan Ambo dihadapan 90 tenaga kependidikan Unismuh yang diangkat sumpahnya sebagai karyawan tetap, yang hadir di tempat yang sama.